9,4 Juta Siswa China Ikut Gaokao, Ujian Masuk PTN Tersulit di Dunia

8 Juni 2017 15:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelajar Maotanchang setelah jam belajar selesai (Foto: REUTERS/Jason Lee)
Jika di Indonesia ada Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dulu disebut UMPTN, maka di China ada gaokao. Pada 7-9 Juni 2017, sebanyak 9,4 juta lulusan SMA di China mengikuti gaokao.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, gaokao adalah tes kompetitif untuk masuk PTN dan menjadi kunci bagi masyarakat China meningkatkan kelas sosialnya. Mereka yang lolos gaokao mendapat kesempatan terbaik untuk memperoleh pekerjaan kerah putih yang bergengsi. Dari 9,4 juta peserta ujian, hanya 40 persen atau sekitar 3,2 juta peserta yang bisa diterima di PTN-PTN favorit.
Sedangkan Daily Mail menulis, gaokao sering disebut sebagai salah satu "ujian paling sulit di dunia".
Pendidikan sangat dihargai di China. Banyak orang tua rela mengantar anak-anak mereka puluhan kilometer jauhnya setiap hari hanya untuk ke sekolah dan khawatir akan kena 'hukuman yang keras" bila anaknya gagal.
Ibu-ibu calon peserta gaokao di Maotanchang (Foto: REUTERS/Jason Lee)
ADVERTISEMENT
Di China ada sebuah sekolah yang populer dengan metode kerja keras menghadapi gaokao yaitu Sekolah Menengah Maotanchang di Provinsi Anhui. Sekolah ini mengklaim 80 hingga 90 persen pelajarnya sukses menembus gaokao sejak tahun 2010.
Karena prestasi itu, tak ayal sekolah yang menerapkan sistem belajar dari mulai pukul 06.00 pagi hingga pukul 01.00 dini hari ini menjadi favorit pelajar di sana. Selain pendidikan sehari-hari yang disiplin tinggi, mereka juga punya persiapan intensif 14 hari menghadapi gaokao. Jumlah siswanya sangat banyak. Saking padatnya sekolah ini, bahkan satu kelas bisa dihuni 120 murid!
Para orang tua rela menemani anak-anaknya bersekolah di sini agar suatu saat nanti lolos gaokao.
“Ibu saya meninggalkan pekerjaannya dan datang ke sini untuk menemani saya,” kata Xiang Licheng, pemuda 20 tahun, yang datang ke Maotanchang untuk mempersiapkan keikutsertaannya ikut gaokao untuk kedua kalinya.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan bahwa sekolah tersebut telah mengajarkan kepadanya daya tahan, selain keterampilan hidup lainnya.
"Setiap kali saya tidak ingin belajar, saya tidak akan santai-santai, karena saya melihat kesulitan yang dialami ibu saya dalam merawat saya," kata Xiang seperti dilansir Reuters.
Siswa belajar di samping ibunya di kamar sewaan (Foto: REUTERS/Jason Lee)
Pemilik sebuah rumah makan Zhang Xunze (49) mengatakan, dia pindah ke Maotanchang tiga tahun lalu sehingga anak lelakinya bisa menuntut ilmu di sekolah tersebut.
“Kami berpikir bahwa hidup terlalu membosankan dan tidak ada yang bisa dilakukan. Jadi kami mengumpukan uang dan memulai restoran ini,” kata Zhang, yang tempat usahanya berdiri tidak jauh dari gerbang sekolah itu.
Menjelang ujian gaokao, siswa ikut serta dalam upacara pembakaran dupa untuk berdoa semoga berhasil. Mereka juga melepas lampion terapung bertuliskan pesan-pesan gaokao.
ADVERTISEMENT
Aparat menjaga gaokao di sebuah sekolah (Foto: REUTERS/Stringer )
Kementerian Pendidikan China mengimbau tempat-tempat ujian untuk "menciptakan lingkungan yang optimal bagi siswa", dan berjaga-jaga terhadap "kondisi cuaca yang ekstrem, bencana alam dan wabah penyakit yang dapat terjadi selama ujian.”
Para orang tua juga punya peran untuk membantu anak-anaknya yang bersekolah di Maotanchang. Para siswa pada akhir pekan menerima sup mengepul dari orang tua mereka yang antre dengan sabar mengantarkan ransum itu.
Ortu melepas anaknya ke lokasi gaokao (Foto: REUTERS/Jason Lee)
Mereka juga beramai-ramai melepas anaknya menuju lokasi ujian di Kota Luan pada 5 Juni lalu sehingga membuat lalu lintas tersendat.
"Yang paling saya khawatirkan saat ini adalah saya tidak akan tampil bagus dalam ujian," kata Zhang Chenlin, yang tinggal bersama ibunya di sebuah ruangan mungil di dekat sekolah, untuk mencoba gaokao kedua kalinya.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi tambahan, di Indonesia SBMPTN diikuti oleh 797.738 lulusan SMA. Mereka memperebutkan 128.085 kursi di 85 perguruan tinggi negeri. Hasil SBMPTN 2017 diumumkan pada Selasa, 13 Juni 2017 mulai pukul 17.00 WIB dan dapat diakses di laman http://pengumuman.sbmptn.ac.id.
Semangat!