Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
9 Anak Muda Indonesia Berprestasi Pilihan Obama
2 Juli 2017 14:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden AS, Barack Obama berkunjung ke Indonesia. Dalam lawatannya, Obama juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan 9 anak muda Indonesia yang mendedikasikan diri untuk membuat perubahan.
ADVERTISEMENT
Sabtu, (1/7), lalu sembilan anak muda Indonesia berkesempatan untuk bertemu dengan mantan Presiden AS, Barack Obama di Jakarta. Dalam sebuah diskusi kecil, Obama mendengarkan visi, impian, dan hasrat anak-anak muda Indonesia yang ingin membawa perubahan lewat komunitas lokal yang mereka ikuti.
Dikutip dari obama.org, Tia, Agnes, Bryan, Dilla, Sutisna, Dini, Risma, Justitia, dan Teguh menjadi sembilan anak muda yang punya kesempatan langka untuk bisa berdiskusi dengan mantan pemimpin dunia, Barack Obama. Mereka datang dari berbagai background pendidikan dan komunitas, mulai dari isu budaya dan sosial, hak asasi, hingga entrepreneurship.
Siapa saja mereka?
Tia Setiyani
Tia adalah seorang aktivis yang mengadvokasi di bidang kesetaraan gender dan bekerja sebagai fasilitator di berbagai isu, termasuk menanggulangi kekerasan terhadap perempuan, hak identitas seksual dan gender minoritas, dan hak kesehatan seksual dan reproduksi. Semangatnya adalah mempromosikan keadilan untuk semua orang.
ADVERTISEMENT
Agnes Galuh
Agnes adalah mahasiswa hukum di Universitas Indonesia. Dia adalah anggota aktif Asosiasi Mahasiswa Hukum Asia, di mana dia berpartisipasi dalam banyak kegiatan, termasuk klinik pro-bono untuk warga sipil yang berfokus pada pendaftaran tanah dan hak atas tanah.
Agnes juga merupakan Wakil Presiden Leo Club Jakarta Kota yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan masyarakat. Agnes juga memprakarsai sebuah proyek bernama Indonesia Bermimpi yang berbagi mimpi orang-orang Indonesia lewat sebuah situs portal berita.
Bryan Gunawan
Bryan menjalankan usaha sosialnya sendiri dengan melatih anak muda Indonesia dalam keterampilan komunikasi, partisipasi publik, dan kebebasan berekspresi.
Dia telah bermitra dengan Departemen Kehakiman AS untuk menjalankan latihan pembentukan tim untuk pengacara. Ia juga ditunjuk oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga Indonesia untuk menyelenggarakan ASEAN Youth Expo pada tahun 2014 dan 2015, dan Konferensi Pemuda FEALAC pada tahun 2015.
ADVERTISEMENT
Siti Alchumaria (Dilla)
Wanita yang akrab disapa Dilla ini, tengah disibukkan dengan mengerjakan platform sosial untuk berbagi dan bertukar isu budaya dan sosial melalui forum online dan media sosial. Dia bekerja sebagai Project Officer untuk lembaga sosial.
Sutisna Mulyana
Sutisna saat ini tengah bekerja untuk menciptakan sebuah platform digital bagi siswa yang ingin belajar tentang kewiraswastaan, kepemimpinan, dan keterampilan teknologi. Dia ingin berkontribusi dengan menjadikan Indonesia sebagai pusat digital Asia dengan memimpin serangkaian lokakarya mengenai keterampilan coding dan teknologi.
Dini Hapsari
Dini adalah Co-Founder dan Project Coordinator untuk Youth for Development (Youth4Dev) Indonesia yang didukung oleh Kedutaan Besar AS di Indonesia. Sebelumnya, Dini pernah menjadi duta untuk United Nations My World dan berpartisipasi dalam The Ship for Southeast Asian dan Japanese Youth Program (SSEAYP) pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Risma Ayu
Ayu bekerja di CHANTIQA, sebuah sanggar di Institut Kesenian Mataram sebagai guru tari tradisional dan kontemporer bagi para siswa penyandang cacat dan siswa berprestasi lainnya.
Lembaga ini adalah lembaga seni bilingual pertama di Mataram. Dia juga bekerja sama dengan Konsulat AS di Surabaya dan kedutaan AS di Jakarta untuk mengajar siswa tentang seni dan budaya Indonesia. Wanita cantik berjilbab ini penuh semangat saat harus memecahkan masalah sosial.
Justitia Avila Veda
Justitia adalah seorang sarjana hukum yang bekerja membantu kelompok minoritas dan masalah migrasi. Dia sangat tertarik pada hak asasi manusia dan hak-hak sipil, termasuk isu hak sipil di dan gerakan feminis di Amerika.
Saat ini ia tengah meneliti proyek kesehatan mental yang secara khusus menangani skizofrenia, dan juga bekerja sebagai koordinator guru dalam sebuah komunitas yang menyediakan pendidikan alternatif untuk anak-anak.
ADVERTISEMENT
Teguh Afandi
Teguh adalah pengelola komunitas dan aktivis yang berbasis di Jakarta. Dia telah bekerja untuk Suara Kita, sebuah organisasi LGBT di Indonesia, dan sangat aktif untuk menjangkau kelompok masyarakat sipil yang bekerja untuk perubahan sosial.
Pertemuan Presiden Obama dengan generasi muda Indonesia yang inspiratif ini bertujuan untuk bisa mendengar langsung pengalaman dan gagasan mereka tentang bagaimana Obama Foundation dapat membantu memberdayakan, menghubungkan, dan melatih generasi penerus pemimpin - di Indonesia dan di seluruh dunia.