Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
9 roket menghantam pangkalan udara Irak di wilayah barat, Rabu (8/1) pagi. Diberitakan AFP, sumber keamanan mengungapkan pangkalan udara tersebut markas militer AS dan koalisinya.
ADVERTISEMENT
Serangan ini terjadi setelah faksi pro-Tehran di Irak berjanji bergabung untuk "merespons" serangan udara drone AS yang membunuh Jenderal Qassem Soleimani dan Komandan Tinggi Irak Abu Mahdi al-Muhandis di Baghdad pekan lalu.
Sebagaimana diketahui, Qassem Soleimani terbunuh oleh serangan drone AS di dekat bandara Baghdad pada akhir pekan lalu. Kematian Soleimani membuat Iran berkabung besar, sehingga massa turun ke jalan, di antaranya di ibu kota Teheran, Qom, Mashad, dan Ahvaz.
Peristiwa ini membuat kondisi dunia memanas karena dikhawatirkan konflik terbuka antar dua negara pecah dalam waktu dekat. Bahkan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatullah Khamenei mengatakan akan membalas dendam.
Terkait rencana balas dendam tersebut, Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, mengatakan mereka telah mempersiapkan skenario pembalasan.
ADVERTISEMENT
"Amerika harus tahu bahwa sampai sekarang ada 13 skenario yang telah dibahas dalam dewan, dan bahkan jika disepakati dilakukan skenario terlemah, maka itu akan menjadi sejarah mimpi buruk Amerika," kata Shamkani seperti dikutip Reuters.
Tidak disebutkan apa dan di mana skenario tersebut akan dilakukan. Namun, Khamenei mengatakan pembalasan mereka akan setara dengan kematian Soleimani, di waktu dan tempat yang akan mereka pilih.
Sementara Presiden Donald Trump mengancam AS telah membidik 52 target di Iran yang akan diserang, termasuk situs-situs budaya. Ancaman ini dikeluarkan jika Iran berani menyerang fasilitas-fasilitas AS.