Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Pengiriman bom MK-84 buatan Amerika Serikat tiba di Israel pada Minggu (16/2).
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan Israel menyebut amunisi seberat 2.000 pon (907 kg) itu dibongkar di Pelabuhan Ashdod pada malam sebelumnya, kemudian diangkut ke pangkalan udara dengan puluhan truk.
Mengutip AFP, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyebut kedatangan bom ini sebagai “aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF”, sekaligus menegaskan aliansi kuat antara Israel dan AS.
Pengiriman ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mencabut penangguhan yang sebelumnya diberlakukan Joe Biden.
“Kami melepaskannya hari ini. Mereka membayarnya dan sudah menunggu lama,” kata Trump kepada wartawan di atas Air Force One, Sabtu (24/1).
Biden menunda pengiriman ini pada Mei 2024 karena kekhawatiran dampaknya terhadap warga sipil di Gaza, terutama di Rafah.
Namun, Trump menepis alasan tersebut. Ketika ditanya mengapa ia mencabut penangguhan, ia menjawab singkat, “Karena mereka membelinya.”
ADVERTISEMENT
Sejak Oktober 2023, lebih dari 76 ribu ton peralatan militer telah dikirim ke Israel.
Data Kementerian Pertahanan Israel menunjukkan bantuan ini datang melalui 678 pesawat angkut dan 129 kapal, sebagian besar dari AS.