91.038 Kendaraan dari Sumatera Belum Kembali ke Jawa via Pelabuhan Merak

15 April 2024 10:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Memasuki H+4 lebaran gelombang arus pemudik yang akan bertolak dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera mulai memadati Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (14/4/2024). Foto: M. Rizki/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Memasuki H+4 lebaran gelombang arus pemudik yang akan bertolak dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera mulai memadati Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (14/4/2024). Foto: M. Rizki/kumparan
ADVERTISEMENT
Memasuki H+5 lebaran atau Senin (15/4) dini hari, ratusan kendaraan roda empat pemudik dari Pulau Sumatera tiba di Pulau Jawa melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
ADVERTISEMENT
Pantauan dari di dermaga 1 sekitar pukul 01.45 WIB, satu per satu kendaraan roda empat pemudik yang keluar dari dalam lambung kapal langsung mengarah ke akses jalan menuju Gerbang Tol Merak tanpa kendala.
Tak hanya itu, gelombang pemudik pejalan kaki pun terlihat mulai berdatangan. Mereka beramai-ramai berjalan di gang way (jembatan penghubung) dari arah dermaga reguler menuju Terminal Terpadu Merak.
Kapolda Banten Irjen Abdul Karim (tengah) meninjau arus mudik di Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (7/4/2024) malam. Foto: ANTARA/Abdu Faisal
Kapolda Banten, Irjen Pol Abdul Karim mengatakan, terjadi peningkatan kendaraan pemudik dari Pulau Sumatera ke Pulau Jawa yang cukup signifikan di malam H+4 lebaran dibanding malam sebelumnya.
Di mana, lanjutnya, bongkaran kapal di Pelabuhan Merak selalu full dengan rata-rata kendaraan yang tiba berkisar antara 200 sampai 250 kendaraan.
"Artinya kemungkinan puncak arus balik ini terjadi mulai tadi sore (Minggu) sampai dengan malam hari," kata Abdul Karim di Pelabuhan Merak.
ADVERTISEMENT
Abdul Karim mengungkapkan, ada 168.578 unit kendaraan pemudik dari Pelabuhan Bakauheuni di Pelabuhan Merak. Sedangkan saat arus mudik, tercatat sebanyak 259.216 unit kendaraan menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheuni.
"Itu artinya, terdapat selisih 91.038 kendaraan yang belum kembali dari Bakauheuni ke Merak," ucap dia.
Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Minta maaf pelayanan belum maksimal

Polda Banten juga menyampaikan permohonan maaf jika pelayanan yang diberikan kepada para pemudik di sepanjang jalur menuju Pelabuhan Merak belum maksimal.
Pasalnya, arus mudik lebaran 2024 di Pelabuhan Merak sempat terjadi crowded. Para kendaraan pemudik harus terjebak macet hingga belasan jam dalam perjalanan hingga harus menunggu antrean di buffer zone untuk masuk ke kapal selama berjam-jam.
"Kami dari jajaran Polda Banten sekali lagi mohon maaf apabila apabila itu tidak bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Namun kami akan tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat sampai dengan arus balik," kata Abdul Karim.
Foto udara kendaraan calon pemudik menunggu antrean di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, Minggu (7/4/2024). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Meski begitu, Abdul Karim membantah pihaknya gagal memberikan pelayanan dan pengamanan kepada para pemudik baik saat melintasi jalur maupun saat berada di dalam Pelabuhan Merak.
ADVERTISEMENT
Tidak terprediksinya lonjakan volume kendaran pemudik yang datang saat arus mudik di Pelabuhan Merak menjadi alasan lain terjadinya crowded, terutama saat puncak arus mudik di H-4 lebaran atau Sabtu (6/4).
"Menurut kami, ini tidak bisa dibilang kegagalan. Tapi memang volume masyarakat yang melakukan mudik tahun ini ada kenaikan 65 persen. Sedangkan perhitungan, mungkin pemerintah memperhitungkan arus mudik itu sama dengan tahun (2023) kemarin," terang Abdul Karim.
"Dengan lonjakan 65 persen ini memang betul-betul di luar prediksi. Kalau kami lihat fasilitas pelabuhan di sini cukup minim, dermaga hanya 7, terus buffer area terbatas, hanya bisa menampung 150 kendaraan. Sedangkan kendaraan yang datang ke ke sini (Merak) cukup banyak," imbuh Abdul Karim.
ADVERTISEMENT
Meski koordinasi antar instansi sudah dilakukan dengan maksimal, diakui Abdul Karim, ada beberapa hal yang harus dievaluasi secara bersama-sama untuk proses pelaksanaan arus mudik di masa mendatang.
"Kami akan tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, dan sampai dengan (selesai) arus balik. Dan mudah-mudahan (arus mudik) tahun depan akan lebih baik," tandasnya.