94 Warga Klaten Keracunan Massal Halalbihalal Pentas Wayang Kulit, 1 Orang Tewas

15 April 2025 13:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah duka korban meninggal keracunan makanan di Klaten. Dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah duka korban meninggal keracunan makanan di Klaten. Dok: kumparan
ADVERTISEMENT
Sebanyak 94 warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, keracunan massal. Akibat kejadian tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Syahruna, mengatakan awalnya warga menghadiri pentas wayang kulit dalam rangka halalbihalal yang digelar di RT 013, pada Sabtu (12/4).
"Mereka makan bersama dan merasakan mual-mual pada keesokan harinya atau Minggu, 13 April," kata Syahruna, Selasa (15/4).
"Data awal sebanyak 50 orang dilaporkan mengalami gejala keracunan, dan sekitar 20 orang dirujuk untuk menjalani perawatan di puskesmas dan rumah sakit," katanya.
Puskesmas Gantiwarno. Dok: kumparan

Korban Jadi 94 Orang

Pada Senin pukul 21.40 WIB, jumlah korban yang diperiksa melonjak menjadi 94 orang, dengan 27 orang dirawat inap di rumah sakit. Data terbaru, 1 orang meninggal dunia pada Senin.
"Satu orang dilaporkan meninggal dunia atas nama Suparno (72) dan dimakamkan pada Selasa siang," kata Syahruna.
ADVERTISEMENT
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, pun membesuk keluarga korban tewas pada Selasa (15/4).
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, membesuk korban tewas keracunan makanan. Dok: kumparan
Dia menambahkan penyebab kematian masih dilakukan penyelidikan dengan membawa sampel makanan untuk diuji laboratorium Polri lewat Inafis Polres Klaten.
"Pemkab Klaten bersama Polres Klaten melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian," ujarnya.

Polisi Periksa Pemilik Hajat

Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa, mengatakan pihaknya memeriksa sejumlah orang, di mana salah satunya pemilik hajat.
"Data terakhir, ada puluhan orang pasien yang mengalami gejala. Data masih terus dipantau perkembangannya," katanya.
Ia menambahkan ada beberapa sampel makanan, masih tersisa yang akan diuji laboratorium. Makanan terdiri dari berbagai jenis makanan mulai rendang sampai snack acara wayangan.