99,2% Warga Jawa-Bali Punya Antibodi COVID-19, Siapa Paling Kebal?

20 April 2022 16:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hasil tes PCR COVID-19. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
FKM UI bekerja sama dengan Kemenkes melakukan survei seroprevalensi di Jawa-Bali pada Maret 2022. Hasilnya, 99,2 persen penduduk memiliki antibodi COVID-19, baik karena infeksi maupun vaksinasi.
ADVERTISEMENT
Dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/4), peneliti FKM UI Muhammad Farid menjelaskan, survei yang dilakukan ini bertujuan untuk pemetaan mudik Lebaran 2022. Jadi dilakukan di daerah asal dan tujuan mudik.
Hasil yang cukup menggembirakan. Menurut para ahli ini berarti mudik bisa relatif lebih aman tentu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Lantas, bagaimana detail hasil penelitian FKM?
Hasil survei seroprevalensi antibodi COVID-19 pada Maret 2022. Foto: Dok. FKM UI
Farid menjelaskan ternyata anak 12-18 tahun yang disurvei memiliki persentase antibodi atau kekebalan tertinggi. Berikut detail kelompok usia yang memiliki antibodi COVID-19 per Maret 2022:
Hasil survei seroprevalensi antibodi COVID-19 pada Maret 2022. Foto: Dok. FKM UI
Di sisi lain ia mengungkap ada kenaikan signifikan kadar antibodi masyarakat 60 tahun ke atas. Apabila dibandingkan survei seroprevalensi di bulan Desember 2021.
ADVERTISEMENT
"Ini diyakini karena cakupan booster juga meningkat," kata dia.
Para peneliti menggunakan metode panel sampel pada survei ini. Mereka menganalisis total 2.100 sampel di 21 Kabupaten/Kota di Jawa-Bali.
FKM menjelaskan, setiap provinsi diambil 100 sampel. Provinsi yang dimaksud yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, dan DI Yogyakarta.
"Yang dicek riwayat vaksinasi dan terdeteksi pernah mengalami COVID-19," kata epidemiolog FKM lainnya Iwan Ariawan.
Reporter: Rachel Koinonia dan Devi Pattricia