99 KK Mengungsi Imbas Banjir di Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung

Warga membersihkan prabotan pascabanjir bandang di Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mencatat sebanyak 99 KK (Kepala Keluarga) di Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, mengungsi imbas banjir karena yang terjadi pada, Selasa (5/11).

Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bandung Asep Mahmud menyampaikan, 99 KK yang tercatat itu merupakan warga dari lima RT di RW 01, Kampung Muara.

“Desa Banjaran Wetan, Kampung Muara, pengungsi 99 KK,” sebutnya saat dikonfirmasi, Kamis (7/11).

Data tersebut diketahui masih bersifat sementara. Asep mengatakan proses assessment pun masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.

“Pendataan masih terus berlanjut,” ucapnya.

Warga membersihkan prabotan pascabanjir bandang di Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Adapun soal penyebab banjir yang melanda Banjaran Wetan tempo hari, Asep menyampaikan karena hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bandung bagian selatan.

“Sehingga debit air sungai meningkat dan meluap ke pemukiman warga, TMA 50-150 CM,” ucapnya.

Posko Penanganan Darurat Didirikan

Lebih lanjut, Asep mengatakan jika BPBD Kabupaten Bandung telah mendirikan posko penanganan darurat. Posko tersebut bertempat di kantor Kecamatan Banjaran.

“Ini posko sudah ada di Kecamatan Banjaran, terkait dengan penanganan kedaruratan,” katanya.

Namun begitu, Asep bilang posko tersebut tak hanya diperuntukkan guna penangan kedaruratan di Kecamatan Banjaran saja, melainkan di lima Kecamatan lainnya yang terdampak bencana imbas hujan deras kemarin.

Warga membersihkan prabotan pascabanjir bandang di Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/11/2024). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Lima kecamatan tersebut antara lain ialah Kecamatan Bojongsoang, Arjasari, Pameungpeuk, Katapang, dan Cangkuang.

Asep mengatakan juga pendataan warga terdampak di sejumlah kecamatan itu pun masih terus dilakukan.

“Kita di sini pendataan masih terus berlanjut. Karena di sini bukan banjir saja. Tapi ada longsor, puting beliung juga. Jadi secara keseluruhan,” pungkasnya.