Aa Gym: Indonesia ini Bukan Masalah Politik tapi Masalah Akhlak Dalam Berpolitik

31 Desember 2024 10:27 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Agama Nasaruddin Umar pimpin Muhasabah dan Doa Bersama Akhir Tahun 2024 di Monas, Jakarta, Senin (30/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Agama Nasaruddin Umar pimpin Muhasabah dan Doa Bersama Akhir Tahun 2024 di Monas, Jakarta, Senin (30/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengingatkan pentingnya pembinaan akhlak dalam kehidupan saat ini. Belakangan, masalah yang timbul muaranya ada pada akhlak.
ADVERTISEMENT
Aa Gym saat menjadi penceramah di Malam Muhasabah, Zikir, dan Doa Bersama Tahun Baru 2024, di Monas, Senin (30/12), mengatakan, bila mau melihat seberapa jauh orang itu baik, salah satu yang bisa dijadikan ukuran, yakni akhlaknya.
Aa Gym di Pernikahan Laudya Cynthia Bella Foto: Regina Kunthi/kumparan
"Siapa orang Islam yang paling benar pemahaman islamnya? Jangan lihat sorbannya, jangan lihat casing-nya. Kalau lihat siapa ibu-ibu yang paling bagus ibadahnya? Lihat apanya? Lihat akhlaknya," kata Aa Gym.
"Siapa ini yang paling kuat imannya? Lihat akhlaknya. Siapa ini orang yang paling tinggi ilmu agamanya? Lihat, jangan lihat casing-nya, tapi lihat akhlaknya," tambah dia.
Aa Gym mengatakan, Nabi Muhammad diutus untuk menjadi teladan bagi umat. Salah satu yang ditekankan, yakni membenahi akhlak umat.
Muhasabah dan Doa Bersama Akhir Tahun 2024 di Monas, Jakarta, Senin (30/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Pendiri Pondok Pesantren Darut Tauhid itu mengatakan, bila dilihat lebih luas, masalah bangsa sekarang ini, juga bermuara pada akhlak. Tak terkecuali saat berpolitik.
ADVERTISEMENT
"Mana nih para pejabat setuju tidak? Nih, mau jungkir balik juga kalau akhlaknya tidak bagus, tidak ada artinya," tambah dia.
Acara itu, dihadiri Menteri Agama sekaligus Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Ada pula Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi dan jajaran Pemprov Jakarta.