Abdillah Onim: Israel Ingin Hapus Generasi Palestina di Jalur Gaza

12 November 2023 16:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abdillah Onim Foto: Andreas Gerry/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Abdillah Onim Foto: Andreas Gerry/kumparan
ADVERTISEMENT
Relawan WNI untuk Palestina yang berhasil kembali ke Tanah Air, Abdillah Onim atau akrab disapa Bang Onim, mengungkap tujuan di balik bombardir dan serangan brutal Israel ke Jalur Gaza.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari tekad penjajah untuk menumpas Hamas dan fasilitas militernya di Gaza — Onim berpendapat, Israel ingin mencegah agar tidak ada generasi Palestina lahir di wilayah kantong tersebut.
Hal ini disampaikan Onim saat membagikan kisahnya selama berada di tengah gempuran Israel, dalam kajian bertajuk 'Bahagia Karena Tidak Diperbudak Duniawi' yang diselenggarakan DT Peduli di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Minggu (12/11).
Onim menjelaskan penyebab mengapa begitu banyak korban jiwa sipil dan fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, yang diserang Israel.
Dikutip dari Anadolu Agency, menurut angka Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, per hari ini sedikitnya 11.078 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober — 4.506 adalah anak-anak dan 3.027 wanita.
ADVERTISEMENT
Sempat nyaris menjadi target serangan Israel, Onim melihat secara langsung kebrutalan penjajah di medan perang yang mengarahkan serangan ke warga sipil tanpa pandang bulu.
Seorang pria Palestina membawa korban anak-anak di lokasi serangan Israel terhadap rumah-rumah, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, Kamis (26/10/2023). Foto: Mohammed Salem/REUTERS
"Saat ini penjajah berkonsentrasi untuk membersihkan agar tidak ada satu pun manusia bisa ada di Jalur Gaza. Kita lihat saat ini yang dijadikan target adalah anak-anak dan wanita hamil," ujar Onim.
"Tujuan dari penjajah adalah agar tidak ada generasi, supaya tidak banyak generasi [Palestina yang lahir]," tambahnya.
Onim beserta keluarganya — istri asal Palestina dan tiga orang anak yang masih kecil, mengaku melintasi zona berbahaya di medan perang saat evakuasi terakhir terjadi. Di sana, mereka melihat mayat-mayat bergeletakan di atas aspal imbas serangan udara Israel.
ADVERTISEMENT
"Kami bergerak dari Kota Gaza ke Gaza selatan melewati jasad-jasad saudara kita, muslim, muslimat, warga sipil, dan perempuan," kata Onim, seraya menambahkan dirinya tidak mampu melakukan apa-apa untuk menyelamatkan mereka tanpa membahayakan diri sendiri.
Onim bercerita tentang ketabahan dan kekuatan yang dia saksikan di medan perang saat melihat rakyat Palestina tetap bertahan. "Saudara-saudara kita di Gaza sedang berjuang, mengorbankan jiwanya, darah mereka, harta mereka," ungkap Onim.
"Yang mereka perjuangkan bukan rumah mereka, akan tetapi yang mereka perjuangkan adalah izzatul Islam, kiblat pertama Islam dunia, baitul maqdis," tambahnya.