Abdul Basith Bukan Anggota HTI

Eks Jubir HTI Ismail Yusanto hadiri Ijtima Ulama GNPF. Foto: Ricad Saka/kumparan

Dosen IPB, Abdul Basith, telah dinonaktifkan sementara oleh pihak kampus atas dugaan keterlibatan dalam perencanaan kerusuhan dan perakitan 28 bom ikan.

Abdul Basith ditahan di Polda Metro Jaya. Polisi menyebut, Abdul Basith berperan menyimpan 28 bom ikan yang akan digunakan untuk mengacaukan Aksi Mujahid 212 pada Sabtu (28/9) lalu.

Tak hanya berniat mengacaukan aksi damai Mujahid 212, Abdul Basith juga berencana menggagalkan pelantikan DPR dan MPR, serta pelantikan presiden-wakil presiden terpilih.

Atas perbuatannya, Abdul Basith dijerat Pasal 169 KUHP tentang Undang-undang Darurat.

Di luar kasus hukum yang tengah dihadapi, ada isu lain yang menyertai perkara Abdul Basith. Ia disebut-sebut pernah aktif di organisasi yang kini sudah resmi dilarang pemerintah, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Abdul Basith dalam unggahan media sosial terlihat kerap memakai pakaian atau topi yang selama ini dilekatkan dengan HTI. Yaitu, bendera hitam berlafal kalimat tauhid.

Dosen IPB (kiri) yang diduga menginisiasi dan menggerakkan pembuatan bom ikan untuk aksi Mujahid 212. Foto: Dok. Istimewa

Terkait hal ini, eks jubir HTI Ismail Yusanto membantah. Ismail mengaku mengetahui sosok Abdul Basith. Tapi, kata dia, Basith tidak pernah aktif di HTI.

"Enggak, enggak ada. Enggak ada. Kan dia sudah bilang dia itu anggota Majelis Pancasila apa gitu. Ya dia di situ," kata Ismail di Jakarta, Senin (7/10).

"Jangan kait-kaitin dengan HTI-lah," tegasnya.

Ismail kemudian menjelaskan soal Abdul Basith yang kerap memakai bendera yang lekat dengan lambang HTI dulu.

"Kalau bendera itu kan sudah bolak-balik dibilang itu milik Islam. Jadi siapa saja boleh. Itu kalau (reuni) 212 kemarin, Pak Amien Rais, Pak Prabowo Subianto, pakai topi tauhid, apa itu HTI mereka?" ungkap Ismail.

"Itu acara penuh dengan bendera tauhid 212, apakah semua HTI? Kan enggak," sambung dia.

Ismail sekali lagi menegaskan, Abdul Basith juga tidak pernah masuk ke dalam struktur kepengurusan HTI.

"Enggak pernah ikut, apalagi masuk organisasi," tutupnya.