Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Abdul Halim dan Ida Menghadap Jokowi, Lapor PKB 'Pecah Telur' di Pileg 2024
18 Maret 2024 13:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menerima Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar dan Menaker Ida Fauziyah di Istana Kepresidenan Jakarta. Abdul Halim mengungkapkan, dia bersama Ida meminta waktu untuk melakukan laporan berkala kinerja kementerian.
ADVERTISEMENT
"Saya melaporkan perkembangan dan capaian-capaian di Kementerian Desa termasuk capaian RPJMN. Dan apalagi sekarang sudah mendekati selesainya masa kepemimpinan Pak Presiden, jadi saya melaporkan semua yang kinerja yang kita lakukan dan capaian-capaian RPJMN. Bu Ida juga melaporkan hal yang sama," kata Abdul Halim usai pertemuan, Senin (18/3).
Selain melaporkan capaian kinerja, Abdul Halim dan Ida juga menyampaikan terima kasih kepada Jokowi karena telah mengizinkan keduanya untuk kampanye sebagai caleg di Pemilu 2024.
"Dan kita sekarang melaporkan alhamdulillah Bu Ida mendapatkan prestasi yang luar biasa terpilih sebagai anggota DPR RI dari dapil DKI. Itu yang luar biasa di situ. Makanya kita laporkan juga ke Pak Presiden. Kalau saya, sih, tidak berprestasi karena dapil saya, ya, dapil biasa bukan dapil neraka, bukan juga dapil surga sebenarnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya melaporkan capaian sebagai caleg, Abdul Halim dan Ida juga menyampaikan perolehan suara nasional PKB di Pemilu 2024 kepada Jokowi.
"Alhamdulillah naik cukup signifikan dan banyak pecah telur. Sehingga penambahan kursi PKB secara nasional tidak hanya di Jawa. Kita pecah telur di Sumatera Barat, kita pecah telur di DKI 1 dan DKI 2. Kita pecah telur di NTB 1. Kemarin kita NTB cuma satu dapil sekarang dua dapil kita dapet. Dan penambahan-penambahan, pecah telur di Sulawesi Tenggara," ungkapnya.
Usai melaporkan capaian PKB di Pemilu 2024, Abdul Hakim mengungkapkan ada diskusi soal formula pemilu yang baik untuk pelaksanaan pemilu di masa depan.
"Itu yang sempet kita singgung dikit diskusinya meski itu bukan ranahnya kita sebagai menteri. Kehadiran saya dan Bu Ida bukan sebagai pengurus DPP tapi sebagai menteri. Tapi karena memang kita orang kader partai, jadi akhirnya diskusi juga terkait dengan dinamika Pileg 2024 dan yang akan datang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT