Abdul Malik, Terapis yang Pijat Belasan Jemaah Haji secara Gratis

17 Juni 2022 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji Abdul Malik memijat jemaah lain di penginapan. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji Abdul Malik memijat jemaah lain di penginapan. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Abdul Malik (42) semringah saat diminta membantu seorang jemaah haji di tempatnya menginap yang mengeluhkan flu dan masalah pada lambung.
ADVERTISEMENT
Pria asal Balen, Bojonegoro, Jatim, itu lalu meminta si jemaah untuk rebahan. Dengan satu tangan, Abdul Malik sigap memijat bagian-bagian tubuh yang dia sebut tersumbat.
Praktik yang sudah dilakoni sejak 2011 dengan membuka klinik itu, disebutnya terapi geno. Sejak tiba di Madinah 7 Mei, kemudian ke Makkah, Abdul Malik sudah menangani 15 jemaah haji dengan keluhan beragam.
"Keluhannya macam-macam. Sakit pinggang, Pak Basit kedua kakinya lemah, kalau jalan jauh berat. Ada semacam kolesterol, lehernya kaku. Ada juga jemaah pengeroposan tulang di bagian lutut. Terus lambung juga ada, pusing," ucap Abdul Malik kepada Media Center Haji (MCH) di Hotel Safwat Albayt, Mahbas Jin, Makkah, Kamis (16/6).
Jemaah haji Abdul Malik memijat jemaah lain di penginapan. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Di kampungnya di Bojonegoro, Abdul Malik mematok tarik Rp 100-200 ribu untuk sekali praktik. Tapi di Saudi, dia punya misi membantu jemaah haji dengan keahliannya itu secara gratis.
ADVERTISEMENT
"Kemarin di Madinah ada (pasien) pengeroposan tulang, setelah dipijat langsung jalan-jalan. Paling lama pijat 40 menit," tutur Abdul Malik.

Sisihkan Uang untuk Haji dari Memijat

Jemaah haji Abdul Malik memijat jemaah lain di penginapan. Foto: Muhammad Iqbal/kumparan
Abdul Malik berangkat haji bersama istrinya setelah mendaftar pada tahun 2011 dan pelunasan tahun 2020. Seperti jemaah lain, dia berangkat setelah tertunda 2 tahun karena pandemi COVID-19.
Hal yang memotivasi Abdul Malik berhaji adalah memenuhi rukun Islam terakhir, berhaji ke Baitullah. Dia merasa mampu untuk berhaji dengan menyisihkan uang.
"Mampu dalam arti enggak harus tunggu payah," ucap Abdul Malik.
Sambil menunggu puncak haji mulai 8 Juli, kini Abdul Malik mengisi hari-hari di Makkah dengan beribadah terutama salat di Masjidil Haram. Selain jemaah, Abdul Malik juga membantu petugas haji yang ingin dipijat.
ADVERTISEMENT
-----
Ikuti informasi seputar haji 2022 langsung dari Arab Saudi dalam Kabar Haji 2022 hanya di kumparan.