Abdul Mu'ti Ungkap Isi Pertemuan Ketum Muhammadiyah dengan Prabowo

15 September 2024 13:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bertemu Menhan Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: X/@prabowo
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir bertemu Menhan Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Foto: X/@prabowo
ADVERTISEMENT
Hubungan antara Muhammadiyah dengan Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto disebut berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir sempat menemui Prabowo di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Rabu (4/9) lalu.
Lantas, apa isi pertemuan antara kedua tokoh tersebut?
"Pembicaraan Beliau berdua ini sangat terbatas. Tapi, intinya Pak Prabowo ingin mendapat masukan dari Pak Haedar tentang bagaimana kondisi Indonesia sekarang, bagaimana Indonesia di masa depan," ujar Sekum Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam program talkshow Info A1 kumparan, dikutip Minggu (15/9).
"Dan apa yang bisa disampaikan oleh Pak Haedar untuk Pak Prabowo untuk memimpin Indonesia 5 tahun ke depan," lanjutnya.
Mu'ti menegaskan bahwa sedari awal Muhammadiyah memang mendukung pemerintahan yang sah. Tak hanya itu, ia menyebut bahwa sikap Muhammadiyah terhadap semua tokoh sama yakni loyal dan kritis tanpa pandang bulu.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya pernyataan resmi sudah disampaikan, Muhammadiyah mendukung pemerintahan yang sah. Sejak awal Muhammadiyah mendukung demokrasi dan demokratisasi," jelasnya.
"Sehingga, siapa yang terpilih secara sah untuk menjadi kepala negara, kepala daerah, dan jabatan-jabatan publik yang lain. Kemudian yang kedua, sikap Muhammadiyah kepada siapa pun akan sama, loyal dan kritis," imbuh dia.
Mu'ti pun membeberkan sikap loyal dan kritis yang dilakukan Muhammadiyah terhadap semua tokoh.
"Loyal itu adalah siapa pun pemerintahan yang sah akan kita dukung karena itu bagian dari konsekuensi kita berbangsa dan bernegara. Sepanjang pemerintah benar, kita akan dukung sesuai kemampuan dan menjadi bidang garap Muhammadiyah," bebernya.
Program Info A1 kumparan bersama Sekum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Kita juga akan bersikap kritis karena kita ini, kan, masyarakat sipil. Masyarakat sipil yang memiliki peran sebagai kelompok kontrol dalam beberapa hal. Tapi, dalam beberapa hal juga kita menjadi mitra strategis yang sesuai koor Muhammadiyah," tutur Mu'ti.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, lanjutnya, sikap serupa juga dilakukan Muhammadiyah terhadap presiden sebelum Prabowo, seperti Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Jadi, sikap Muhammadiyah ke Pak Prabowo akan sama dengan sikap ke Jokowi, SBY. Kalau kita track secara sejarah, ya, sama," pungkasnya.
Momen pertemuan antara Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir dan Menhan Prabowo Subianto itu diketahui lewat unggahan Prabowo pada Rabu (4/9) lalu.
"Kunjungan Ketua Umum Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir di Kemhan RI Jakarta," cuit Prabowo.
Tampak dari dua foto yang diunggah keduanya bersalaman dan saling berbincang singkat. Prabowo mengenakan kemeja cokelat. Sementara itu, Haedar batik berwarna hitam.
Prabowo juga sempat memberikan gestur sungkem ketika Haedar tiba di depan kantor Kemenhan.
ADVERTISEMENT
Lebih dari setahun lalu, Menhan yang mengunjungi Muhammadiyah. Tepatnya pada pertengahan Juli 2023 di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Setelah melakukan pertemuan tertutup, Haedar Nashir menyampaikan dipilihnya UAD sebagai lokasi pertemuan karena UAD miliki karya penelitian yang berupa rudal panggul anti-pesawat yang diproduksi oleh Laboratorium CIRNOV UAD.
Rudal tersebut, kata Haedar, sudah diuji di Lumajang. Pengembangannya juga sudah bekerja sama dengan Dahana, Pindad, dan Kemenhan.
“Maka hari ini beliau berkunjung untuk agenda itu,” ungkap Haedar.