Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Catatan kriminal pemilik mobil Lamborghini, Abdul Malik, semakin panjang. Tak hanya menodongkan pistolnya ke dua anak SMA di Kemang saja, Abdul Malik juga mencatut nama orang lain di STNK mobil mewahnya untuk menghindari pajak.
ADVERTISEMENT
Pria malang itu bernama Abdul Rochim (48). Meski sama-sama menyandang nama 'Abdul', namun Abdul Rochim tak pernah merasa memiliki mobil mewah. Ia yang selama ini berdagang roti, harus berurusan dengan polisi lantaran namanya dicatut dalam STNK mobil mewah Abdul Malik.
kumparan lalu menyambangi kediaman Abdul Rochim di sebuah gang sempit di Jalan Cipulir 1, Jakarta Selatan. Dalam rumah semi permanen berukuran 2 x 4 meter itu, Abdul Rochim tinggal bersama istrinya, Eti, dua orang anaknya yang masih kecil.
Abdul Rochim lalu menceritakan, betapa kagetnya ia saat tahu namanya terdaftar sebagai pemilik salah satu mobil mewah. Bagaimana tidak, jangankan memiliki mobil mewah, motor pun tak bisa masuk ke gang depan rumahnya.
ADVERTISEMENT
“Kaget saya terdaftar punya mobil, rumah saja begini ukuran 2 x 4. Motor saja kagak punya, enggak bisa naik motor juga,” kata Abdul Rochim di rumahnya, Kamis (26/12).
Abdul Rochim justru baru tahu hal itu saat polisi menyambangi rumahnya, Selasa (24/12) dini hari. Saat itu, ia diminta ikut ke Polres Jakarta Selatan untuk dimintai keterangan terkait Lamborghini mewah yang ditinggal setelah menabrak separator jalan.
“Itulah saya enggak tahu itu sebenarnya. Saya didatangi polisi jam 12.00 WIB malam, dibawa sampai subuh, Itu malam Rebo. Semacam buser, sendirian. Saya mah ikut aja pakai celana pendek gini,” ujar Abdul Rochim.
Padahal, Abdul Rochim merasa tidak pernah mengenal Abdul Malik. Ia curiga, ada salah satu rekannya yang menjual namanya. Pasalnya, beberapa waktu yang lalu, Abdul Rochim pernah menjadikan KTP miliknya jaminan saat meminjam uang ke temannya itu. Namun, KTP-nya tak pernah kembali.
ADVERTISEMENT
“Enggak tahu saya mah. Saya enggak kenal. Tahu namanya pas di Polres sebut namanya, saya enggak kenal Pak,” jelas Abdul Rochim.
“Iya, sudah lama minjamin KTP ke teman. Temen di Pasar Kebayoran Lama, temen main, KTP-nya kagak dibalikin, jadi saya langsung bikin KTP yang baru. Mungkin dia yang ngasih, namanya Roki,” ujarnya.
Abdul Rochim bersyukur masalah tersebut telah selesai dan ia tidak tersangkut perkara di kepolisian. Bahkan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang roti tersebut mengaku tidak menaruh dendam kepada Abdul Malik.
“Kesel ya kesel, tapi mau apa dibuat saya mah orangnya enggak pendendam. Kita mah biarin aja, hukum dunia kan dia sudah ditahan, hukum akhirat nanti,” ujarnya.