Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
Eks Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva menyatakan niatnya kembali menduduki jabatan kepala pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan pria lulusan Oxford itu dalam wawancara dengan Reuters jelang pemilu Thailand pada Minggu 24 Maret mendatang.
"Kami akan jadi alternatif dalam memimpin Thailand keluar dari masalah satu dekade terakhir," kata Abhisit, seperti dikutip Reuters, Selasa (19/3).
Menurut Abhisit, Thailand yang kini dipimpin junta militer telah banyak terbelit masalah. Ia pun menegaskan tak akan mendukung eks Panglima Militer Prayuth Chan-O-Cha kembali berkuasa.
"Dukungan itu hanya akan menumbuhkan konflik dan melawan prinsip Partai Demokrat bahwa sipil harus memiliki kekuasaan," kata Abhisit.
Selain itu, Abhisit turut menegaskan dirinya dan Partai Demokrat yang dipimpinnya tak akan bergabung bersama koalisi loyalis mantan PM Thaksin Shinawatra.
Abhisit menyatakan dirinya punya alasan kuat kenapa tak mau mendukung kelompok pro-Thaksin. Sebab, kelompok tersebut telah lama menjadi sarang koruptor.
ADVERTISEMENT
"Saya tak mau ada diktator dan saya tak mau orang-orang korup," kata Abhisit.
"Politikus koruptor merupakan alasan yang dipakai militer untuk melakukan semua kudeta selama 20 tahun terakhir," sebutnya.
Abhisit berkuasa di Negeri Gajah Putih pada 2008 sampai 2011. Di akhir masa jabatannya, pemerintahan yang dipimpinnya goncang lantaran terjadinya krisis politik berujung unjuk rasa berdarah yang menewaskan 91 orang pada 2010.
Setahun setelah peristiwa itu, Abhisit dan Partai Demokrat kalah pemilu dan terpaksa menyerahkan kekuasaan pada adik Thaksin Shinawatra, Yingluck Shinawatra.