ABK Asal Korsel Tewas di Kapal Kargo saat Melintasi Perairan Sumut

10 Februari 2020 18:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ABK Kapal Sun Shine saat dievakuasi di pelabuhan Pangkalan Susu, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
ABK Kapal Sun Shine saat dievakuasi di pelabuhan Pangkalan Susu, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal kargo Sun Shine tewas saat melawati perairan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Minggu (9/2) malam. Korban tewas bernama Jung Seungwon (20), warga negara Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan Seungwon tewas saat kapal berbendera Panama tempatnya bekerja itu sedang dalam perjalanan dari Batam menuju Qatar. Seungwon diduga terkena serangan jantung.
ABK Kapal Sun Shine saat dievakuasi di pelabuhan Pangkalan Susu, Sumatera Utara. Foto: Dok. Istimewa
Alwi mengatakan, meninggalnya Seungwon awalnya sempat menghebohkan masyarakat. Dia diduga meninggal karena terinfeksi novel coronavirus (nCov).
Namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Dinas Kesehatan Sumut berkeyakinan, penyebab korban tewas bukan karena virus corona. Sebab gejala yang muncul sebelum Seungwon meninggal berbeda dengan penderita corona.
"Sebelum meninggal tidak ada demam, tidak ada sesak dan 14 hari sebelum meninggal tidak ada riwayat perjalanan ke negara terjangkit. Maka kesimpulannya crew kapal Sun Shine meninggal bukan karena penyakit corona," ujar Alwi dalam keterangan persnya di Dinas Kesehatan Sumut, Kota Medan, Senin (10/2).
ADVERTISEMENT
Alwi (tengah) saat memberikan keterangan pers kepada wartawan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Alwi menegaskan, tanda-tanda corona tidak terbukti pada korban. Itu bisa dilihat dari sejarah perjalanan kapal yang ditumpangi Seungwon. Kemungkinan terbesar, kata Alwi, korban tewas karena serangan jantung.
"Oleh KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Batam kapalnya sudah diperiksa, ABK juga, dan laik jalan. Kalau ada seperti ini yang paling mungkin jantung. Kalau corona sesuai perjalanan penyakitnya ini tidak sesuai," tegas Alwi.
Alwi (kedua kanan) saat memberikan keterangan pers kepada wartawan. Foto: Rahmat Utomo/kumparan
Alwi menyebut, sebelum meninggal sekitar pukul 20.00 WIB, kapal Sun Shine mengirimkan sinyal emergency ke otoritas Pelabuhan Pangkalan Susu, Langkat. Dengan kapal Pertamina, tim dari Pelabuhan Pangkalan Susu langsung mendekati Kapal Sun Shine.
Mereka lantas memberikan pertolongan pada Seungwon yang saat itu kondisinya sudah kritis. Namun belum sampai ke Pelabuhan Pangkalan Susu, korban tewas dalam perjalanan.
ADVERTISEMENT
"Saat ini korban telah dibawa ke RS Pirngadi Medan. Untuk penyebab meninggalnya korban masih menunggu hasil autopsi," ujar Alwi.