Aboe Bakar: Presiden Beri Semangat ke Kasus Brigadir Yosua Saja, KM 50 ke Mana?

24 Agustus 2022 18:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi (tengah) menyampaikan paparan disaksikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) dan Wabendum PKB Nasim Khan (kanan) saat konferensi pers koalisi Pilpres 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi (tengah) menyampaikan paparan disaksikan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid (kiri) dan Wabendum PKB Nasim Khan (kanan) saat konferensi pers koalisi Pilpres 2024 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/6). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Komisi III DPR RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo beserta jajarannya hari ini, Rabu (24/8). Rapat tersebut membahas hal-hal yang berkaitan dengan kasus pembunuhan terhadap Brigadir Yosua di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Habib Aboe Bakar, teringat dengan peristiwa KM 50 yang menewaskan 6 laskar FPI yang mengawal Habib Rizieq Syihab.
Ia mempertanyakan apakah ada kesamaan antara kasus tersebut dengan kasus kematian Brigadir Yosua.
"Peristiwa [ini] Presiden beri semangat begini kita teringat, kenapa [Brigadir] J saja? KM 50 ke mana? Jangan-jangan sama lagi," tuturnya.
"Ulama-ulama di dapil saya banyak ulama besar nanya itu. Saya jawab itu Polri. Jadi kalau presiden ada kesempatan tolong buka KM 50 bolehlah," tambah dia.
Meski demikian, Aboe memaklumi permasalahan yang dialami Polri dalam menyelesaikan kasus Brigadir Yosua. Sebab ia menilai, Polri begitu dekat dengan tersangka.
"Saya sadar kalo bapak-bapak [Polri] lambat ambil keputusan karena terlalu dekat dengan inti pemainnya. Saya ikuti dan paham situasi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Aboe juga mengatakan, presiden jarang memberikan atensi penuh dalam sebuah kasus, namun dalam kasus Ferdy Sambo tersebut bahkan menyebutkan sampai empat kali.
Maka, Aboe meminta kepada presiden untuk juga membuka kasus KM 50.
Kabareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit didampingi Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian, dan Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono. Foto: Polri
"Saya rasakan tuh. Kapolri punya chemistry dengan presiden. Ini jarang-jarang, bisa jadi saat itu Kapolri bingung harus apa, tapi ketika presiden back up penuh 4 kali, malam itu langsung 'takk'," ujarnya.
Hari ini, Rabu (24/8) Komisi III mengadakan RDP dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan peristiwa kematian Brigadir Yosua.
Sebelumnya, Komisi III DPR RI telah mengadakan RDP bersama Komnas HAM, LPSK dan Kompolnas pada Senin (22/8), dalam rapat tersebut banyak hal yang digali oleh Komisi III.
ADVERTISEMENT