Abraham Samad: Jika 75 Pegawai KPK Gagal Tes ASN Dipecat, Masih Ada OTT Menteri?

8 Mei 2021 15:49 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abraham Samad memberikan keterangan pers di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Abraham Samad memberikan keterangan pers di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung KPK, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan Ketua KPK, Abraham Samad, mempertanyakan mengapa bisa orang-orang berlatarbelakang baik dan berintegritas lurus di KPK tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK). Sebab, ia mengaku kenal pribadi-pribadi dari 75 pegawai KPK yang tak lolos TWK tersebut.
ADVERTISEMENT
Samad mencontohkan beberapa nama seperti Direktur Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi, Giri Suprapdiono. Sebab Giri pernah mengikuti tes pejabat struktural di KPK saat era dirinya memimpin.
Nama lainnya seperti Ketua WP KPK Yudi Purnomo Harahap. Ia mengaku tahu hasil tes Yudi saat mengikuti seleksi penyelidik lembaga antirasuah. Kini ia sudah menjadi penyidik.
"Yudi juga saya pernah lihat hasil tes mereka ketika mereka diangkat jadi penyelidik. Jadi saya pernah lihat hasil tes mereka itu, banyak saya tidak bisa sebutkan satu per satu di antara 75 orang itu termasuk kasatgas penyidik penyelidik," kata Samad di diskusi Polemik, Sabtu (8/5).
Ilustrasi KPK. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Samad menyebut tes menjadi pegawai KPK saja sangat sulit. Apalagi untuk menembus jajaran struktural. Ia mengaku kaget ada nama-nama eselon 2 hingga eselon 1 yang tak lolos tes tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa nama di 75 orang ini disebut merupakan ujung tombak pemberantasan korupsi. Mereka, kata Samad, merupakan orang-orang yang tidak pandang bulu dalam memberantas korupsi selama ini.
Sehingga, kata dia, ada dugaan bahwa tes ini merupakan upaya dari pihak yang tidak senang KPK kuat. Tujuannya, untuk menyingkirkan orang-orang yang integritasnya lurus.
"Ketika membaca melihat 75 orang yang dinyatakan tidak lulus, saya bertanya-tanya ini ada apa sebenarnya? apakah skenario ini memang ditujukkan untuk singkirkan 75 orang ini?" tanya Samad.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Foto: Bay Ismoyo/AFP
"Jadi TWK ini jangan-jangan bertujuan menyingkirkan teman-teman yang 75 orang ini, kenapa ada dugaan begitu? karena saya tahu persis teman-teman yang 75 orang ini dikenal tanpa kompromi, orang yang melakukan pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu, orang-orang yang selama ini masih kita harapkan masih bisa menjaga marwah KPK," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Samad juga mempertanyakan, apabila benar 75 orang ini nantinya disingkirkan, apakah masih ada kasus-kasus besar yang bisa diusut KPK.
"Anak-anak ini yang harus dipertahankan. Saya enggak bisa bayangkan kalau mereka semua ini disingkirkan, apakah masih ada OTT sekelas menteri, apakah masih ada OTT-OTT yang mencengangkan. Apakah masih ada pemberantasan korupsi yang kita harapkan, kalau mereka semua ini sudah tidak ada?" pungkasnya.
Diketahui, beredar 34 nama di antara 75 orang yang tak lulus TWK. Mulai dari Novel Baswedan, Yudi Purnomo, Ambarita Damanik, Giri Suprapdiono, hingga pejabat setingkat deputi dan direktur lainnya di KPK. Tak lupa ada 7 kasatgas penyidik dan 2 kasatgas penyelidik yang juga tak lulus.
****
Saksikan video menarik di bawah ini:
ADVERTISEMENT