Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Pemerintah bersama pihak keluarga telah mengkremasi jenazah pegiat HAM HS Dillon di Krematorium Kertha Semadi Mumbul, Nusa Dua, Badung, Selasa (17/9). Proses kremasi berjalan selama sekitar 2 jam dengan suasana haru.
ADVERTISEMENT
Sebelum proses kremasi dilakukan, acara penghormatan juga telah dilayangkan untuk HS Dillon. Sebuah upacara militer digelar di krematorium yang dipimpin oleh Wakapolda Bali Brigjen I Wayan Sunarta.
“Almarhum adalah sosok panutan putra-putri bangsa. Beliau berkontribusi besar terhadap kepentingan bangsa tanpa memandang suku ras dan budaya mengentaskan kemiskinan dan masalah HAM. Apa yang telah dilaksanakan almarhum harus dilanjutkan oleh kita,” kata Wayan Sunarta dalam sambutannya.
Usai upacara militer dan kremasi dilakukan, keluarga akan menjalani masa berkabung dalam beberapa waktu di Bali. Rencananya, abu HS Dillon akan diboyong ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta.
Sampai saat ini, pihak keluarga masih berunding terkait teknis prosesi pemakaman HS Dillon di Jakarta.
ADVERTISEMENT
“Persisnya nanti kita akan rundingkan dan keluarga berencana akan segera kembali ke Jakarta,” kata putra pertama HS Dillon, Harysetyaka Singh Dillon.
“Itu juga akan kami putuskan kemudian. Harapan kita kami diberi ruang dan waktu untuk bergabung. Ini kan adalah musibah yang menimpa keluarga dan dalam anggota keluarga kami saling menguatkan,” ujar dia.
HS Dillon meninggal di usia 74 tahun karena penyakit komplikasi jantung dan paru-paru. HS Dillon dirawat di RS Siloam Bali sejak 19 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT