Aceh Akan Mengalami Pemadaman Listrik hingga 4 Hari ke Depan

27 Maret 2018 10:49 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jaringan transmisi listrik (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jaringan transmisi listrik (Foto: Dok. PLN)
ADVERTISEMENT
Sejak tiga hari terakhir Aceh sedang mengalami pemadaman listrik secara bergilir. Hal ini diprediksi akan terus berlanjut hingga 4 hari ke depan. Gangguan listrik disebabkan adanya pencurian kabel di wilayah Medan, Sumatera Utara, sehingga terjadi gangguan transmisi di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
General Manager PLN Aceh Jefri Rosiandi mengatakan, hilangnya beban suplai listrik tersebut berdampak terhadap hilangnya beban suplai listrik 100 Mega Watt pada sistem yang terasa hingga ke Aceh.
“Dengan hilangnya beban ini maka frekuensi naik, kemudian Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Arun membaca adanya gangguan dan melepaskan diri secara proteksinya, sehingga sistem terjadi kolaps sementara di PLTU Nagan Raya tidak mampu menampung beban yang ada sehingga terjadi transmisi lepas secara otomatis,” kata Jefri saat ditemui kumparan (kumparan.com), di Lampriet, Banda Aceh, Selasa (27/3)
Dijelaskan Jefri, dampak dari lepasnya transmisi tersebut mengakibatkan gangguan terjadi di PLTU Nagan Raya. Saat ini pihaknya sedang melakukan perbaikan, sehingga diprediksi dalam 4 hari ke depan pemadaman secara bergilir masih terjadi karena terbatasnya daya suplai dari Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
Pemeliharaan jaringan listrik SUTET (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
zoom-in-whitePerbesar
Pemeliharaan jaringan listrik SUTET (Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Pembangkit Listrik di PLTU Nagan Raya akan segera diperbaiki sehingga sistem bisa cepat pulih dan daya suplai Medan ke seluruh Aceh bisa maksimal. Saat ini, Aceh masih mendapatkan transfer dari Medan sekitar 80-90 Mega Watt setiap harinya.
“Dan ini kita minta untuk ditingkatkan lebih dari itu supaya bisa meng-cover beban yang ada di Aceh,” sebut Jefri.
“Kalau di PLTU Nagan Raya beroperasi maka Aceh hanya membutuhkan 90 Mega Watt setiap harinya. Namun karena tidak bisa beroperasi sehingga hilang 120 Mega Watt. Sistem yang ada di Aceh saat ini hanya mampu menampung beban lebih kurang 160 Mega Watt ditambah lagi dari medan 90 Mega Watt. Sejak 2 malam terakhir Aceh mengalami kekurangan sampai 100 Mega Watt. Karena itu kita lakukan pemadaman bergilir,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Kata Jefri, daya beban untuk menampung secara keseluruhan wilayah di Aceh naik dari 374 Mega Watt menjadi 390 Mega Watt. Sedangkan beban yang ada di Aceh saat ini hanya sekitar 280 Mega Watt. Dia berharap dalam 3 hari ke depan PLTU Nagan Raya bisa diperbaiki sehingga membantu sistem di Aceh lebih baik.
“Putusnya suplai listrik dari Sumatera Utara pembangkit yang ada di Aceh tidak mampu menampung dan menerima beban yang terlalu besar. Sehingga terjadi pemadaman, dampak dari putusnya suplai itu juga menyebabkan dua pembangkit listrik di Nagan Raya mengalami kerusakan sehingga tidak mencukupi beban daya yang di hasilkan,” ujarnya.