Achmad Yurianto Dirawat di RSPAD karena Stroke setelah Kemo Kanker Usus

24 April 2022 23:37 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 21 Mei 2022 20:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Achmad Yurianto. Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Achmad Yurianto. Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
Eks juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, saat ini menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Jubir Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi membenarkan kabar itu.
Nadia mengatakan, pria yang akrab disapa Yuri itu dirawat akibat menderita sakit kanker usus lalu menderita stroke.
"Iya, pasca (Achmad Yurianto) kemoterapi karena kanker usus, beliau menderita multiple stroke," kata Siti Nadia Tarmizi kepada kumparan, Minggu (24/4).
Nadia mengungkapkan, Yuri sudah beberapa pekan menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto.
"Sudah 2-3 minggu, ya," tutur dia.
Terkait kondisi Yuri saat ini, Nadia belum memberikan keterangan lebih lanjut.
Sebelumnya, beredar pesan viral yang isinya ajakan mendoakan Yuri dari sakitnya.
Yuri saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan dari unsur pemerintah.

Profil Achmad Yurianto

Yuri mulai dikenal masyarakat ketika pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia pada Maret 2020.
ADVERTISEMENT
Namun, sebelum pandemi COVID-19, Yuri merupakan Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes. Posisi Dirjen P2P saat itu masih diemban Anung Sugihantono.
Ketika pandemi terdeteksi pada 2 Maret 2020, Presiden Jokowi langsung menunjuk Yuri sebagai jubir penanganan COVID-19.
Ia mengumumkan data terkait kasus COVID-19 yang ditayangkan langsung di televisi. Tak lupa imbauan untuk menaati protokol kesehatan selalu didengungkan.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto . Foto: Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto
Kemunculannya di layar TV setiap sore, membuat Yuri menjadi sosok yang populer.
Yuri saat itu ternyata juga naik pangkat menjadi Dirjen P2P Kemenkes menggantikan Anung. Ia dilantik pada Senin (9/3/2020) oleh Menkes kala itu, Terawan Agus Putranto.
Sebagai Dirjen P2P, Yuri bertugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Prof. Wiku Adisasmito. Foto: Dok. BNPB
Namun pada 21 Juli 2020, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan Yuri tak lagi jadi jubir. Posisinya digantikan Ketua Tim Pakar Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.
ADVERTISEMENT
Penunjukan Prof Wiku terkait perubahan struktur, semula Gugus Tugas, berubah menjadi Satuan Tugas (Satgas). Kemudian ada pembagian, Satgas untuk penanganan COVID-19 dan Satgas untuk pemulihan ekonomi.
Terakhir, pada 20 Oktober 2020 Terawan Agus memberhentikan Achmad Yurianto dari jabatannya sebagai Dirjen Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kemenkes.
Yuri kemudian ditunjuk untuk menjabat Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi. Pada tahun 2021, Yurianto diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan.
Achmad Yurianto, lahir di Malang, 11 Maret 1962. Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Jawa Timur, angkatan tahun 1990 ini banyak berkarier di lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Selama masa perkuliahan, dia juga aktif dalam organisasi dan dipercaya menjadi Komandan Resimen Mahasiswa Unair tahun 1986 sampai 1988.
ADVERTISEMENT
Selepas kuliah, Yurianto mengawali kariernya menjadi dokter militer. Pangkat terakhirnya adalah kolonel.