Ada 1,4 Juta Imigran Ilegal di AS, 4 Ribu Lebih dari Indonesia

10 Februari 2025 20:00 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampungan Anak Imigran Ilegal di AS. Foto: REUTERS/Mike Blake
zoom-in-whitePerbesar
Penampungan Anak Imigran Ilegal di AS. Foto: REUTERS/Mike Blake
ADVERTISEMENT
Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE) merilis daftar imigran ilegal yang menetap di Amerika Serikat. Berdasarkan data yang dirilis AS, per November 2024 ada 1.445.549 orang tanpa warga negara resmi yang siap untuk dideportasi pemerintah AS.
ADVERTISEMENT
Dari daftar tersebut, jumlah warga negara yang paling banyak yang akan dideportasi berasal dari Honduras sejumlah 261.651 orang. Sementara dari Indonesia tercatat ada 4.276 orang.
ICE mengatakan, sejumlah proses sudah dilakukan untuk mendeportasi warga negara ilegal tersebut mulai dari wawancara hingga verifikasi ulang dokumen perjalanan mereka. Namun, ada 15 negara yang kurang bekerja sama untuk memulangkan warga negara mereka seperti Bhutan, Burma, Kuba, Hong Kong, India, Iran, China, Rusia, Somalia, dan Venezuela.
Masalah imigran ilegal menjadi salah satu program kerja penting pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Dikutip dari NBC News, Senin (10/2), ICE berada dalam tekanan untuk meningkatkan jumlah imigran gelap yang harus dipulangkan. Bahkan, Trump dikabarkan marah karena jumlah imigran gelap yang dideportasi di minggu pertama pemerintahannya tidak setinggi yang dia janjikan kepada masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sumber yang dekat dengan pemikiran Trump mengungkapkan dia mulai marah karena tidak banyak orang yang dideportasi. Pesan tersebut pun sudah disampaikan kepada sejumlah pejabat yaitu Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, Wakil Kepala Staf Gedung Putih Stephen Miller, dan penjabat Direktur ICE Caleb Vitello.
Donald Trump di dalam pesawat kepresidenan pada Senin (10/2/2025). Foto: Ben Curtis/Pool via Reuters
"Dia marah karena mereka tidak memulangkan banyak orang," kata sumber yang dekat dengan Trump itu.
"Setelah 4 tahun pemerintahan Biden yang tidak kompeten dan lalai, pemerintahan Trump menegakkan kembali penegakan dan penghormatan yang tidak masuk akal terhadap hukum imigrasi AS," kata jubir Gedung Putih, Kush Desai.
"Pemerintahan Trump bertekad untuk mengamankan perbatasan kita dan memastikan deportasi massal dilakukan dengan cepat dan efektif untuk mengutamakan warga Amerika," katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sumber yang mengetahui percakapan internal di ICE mengatakan penguasa perbatasan yang ditunjuk Trump, Tom Homan, mengatakan dia menggelar panggilan konferensi dengan agen ICE. Ia juga dilaporkan menyampaikan frustasinya terhadap jumlah agen ICE.
Sumber lain menyatakan Homan tidak senang dan menyatakan ketidak senangannya terkait rendahnya jumlah penahanan dan deportasi imigran gelap.
Di ICE, penjabat Direktur Caleb Vitello mengatakan kepada para agen menargetkan memenuhi kuota harian 1.200-1.400 penahanan pada Januari. Berdasarkan jumlah yang dipubikasikan ICE di X, jumlah tertinggi dalam satu hari sejak Trump dilantik hanya 1.100 orang dan jumlahnya menurun sejak saat itu.
Pada Selasa (4/2) minggu lalu, jumlah imigran gelap yang ditangkap sekitar 800 orang. Namun di minggu sebelumnya, ICE dilaporkan hanya menangkap sekitar 300 orang imigran gelap.
ADVERTISEMENT