Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta menggencarkan tes swab virus corona di seluruh pasar . Hasilnya, hingga 28 Juli tercatat ada pasar terdampak corona.
ADVERTISEMENT
"DKI Jakarta sangat aktif skrining pasar. Saat ini ada 107 klaster dan 555 orang yang positif virus corona di pasar," kata Anggota tim pakar Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah dalam diskusi di BNPB, Rabu (29/7).
Hasil ini didapat dari pemeriksaan di 173 pasar di seluruh penjuru Ibu Kota. Ada 11.766 pedagang dan pembeli yang sudah diperiksa.
"Jadi positivity ratenya tidak terlalu tinggi, 4,71 persen," ungkap Dewi.
Dari data yang ditampilkan, Jakarta Pusat menyumbang kasus paling banyak yakni 228 kasus. Disusul Jakarta Timur dengan 143 kasus.
"Mereka kebanyakan tanpa gejala," tutur Dewi.
Dewi tetap mengimbau setiap orang yang berinteraksi di pasar untuk mematuhi protokol kesehatan. "Kalau di pasar sebaiknya pakai masker dan face shield karena orangnya lebih banyak," jelasnya.
Anies Sebut Protokol Kesehatan di Pasar Membaik
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, saat ini penerapan protokol kesehatan di pasar membaik. Pengaturan dan pengawasan di tempat yang bisa menjadi klaster penularan corona pun terus ditingkatkan.
"Sebenarnya sekarang sudah jauh lebih baik," kata Anies di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (26/7).
Anies pun mengakui bahwa sebulan lalu pasar menjadi salah satu tempat penularan corona yang masif. Namun, dalam dua pekan terakhir kondisinya jauh lebih baik.
"Kira-kira sebulan yang lalu memang pasar itu masih menjadi satu tempat (penularan). Kalau sekarang, pintu masuknya satu, dan pengawasan maskernya ketat, jadi alhamdulillah," ujar Anies.
"Kalau kita melihat 2 minggu terakhir ini, pasar sudah relatif aman. Dan kalau ada kasus, langsung ditutup," sambung dia.
ADVERTISEMENT