Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Ada 2 WNI Lagi Tewas di Kamboja, Satu Diduga Alami Pembuluh Darah Otak Putus
17 April 2025 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) mengkonfirmasi kematian dua WNI yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.
ADVERTISEMENT
Kedua korban diketahui bernama Rizal Sampurna asal Banyuwangi, Jawa Timur, dan Iwan Sahab asal Bekasi, Jawa Barat.
“Kementerian P2MI dalam hal ini pemerintah menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya beliau berdua sebagai bagian dari korban tindak pidana perdagangan orang,” kata Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Abdul Kadir Karding, di Gedung BP2MI, Jakarta, Kamis (17/4).
Hasil pelacakan sistem Sisko P2MI, tidak ditemukan data penempatan atas nama kedua almarhum. Ini menunjukkan keduanya berangkat secara nonprosedural, tanpa perlindungan hukum dan tidak tercatat sebagai pekerja migran resmi.
Indonesia juga tidak memiliki kerja sama penempatan tenaga kerja dengan Kamboja.
Kasus Rizal Sampurna
Karding mengungkap awal mula kasus Rizal Sampurna. Ia berangkat ke Kamboja pada Oktober 2024 tanpa diketahui pihak keluarga. Rizal sempat transit ke Malaysia dan naik kapal sebelum sampai di Kamboja.
ADVERTISEMENT
Pada Januari 2025, Rizal memberi kabar ke keluarganya bahwa ia berada di Kamboja, namun tak menjelaskan siapa yang memberangkatkan.
“13 Maret 2025 almarhum Rizal menghubungi adik sepupunya dan memberi tahu pekerjaannya sebagai scammer. Bahkan Rizal sempat mengirim foto dia sedang bekerja dengan kondisi tangan diborgol,” ungkap Karding.
Pada 6 April, seseorang bernama Ihwan yang mengaku dari pihak berwajib Kamboja dan bisa berbahasa Indonesia menelepon keluarga dan memberi tahu bahwa Rizal telahmeninggal.
“Jadi ini nanti menjadi upaya kami untuk berkoordinasi dengan pihak kedutaan, atase kepolisian dan seterusnya untuk memastikan ini yang nama Ihwan ini siapa sesungguhnya. Apakah betul dia pihak berwajib di Kamboja atau dia bagian dari pemain, calo, ini kita sedang upayakan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
KBRI Phnom Penh kini menangani kasus ini, dan jenazah Rizal disimpan di Yim Funeral Services, Phnom Penh. Keluarga telah mengajukan permohonan pemulangan jenazah yang saat ini tengah diproses oleh perwakilan RI.
Kasus Iwan Sahab
Sementara itu, Iwan Sahab dinyatakan meninggal pada 14 April 2025. Sebelumnya, kementerian mendapat informasi dari Disnaker Bekasi bahwa Iwan mengalami musibah di Kamboja.
“5 April kementerian melalui KBRI, kita hubungi KBRI menindaklanjuti untuk memberikan perawatan kepada Iwan Sahab di Rumah Sakit Kreti Kamboja,” lanjut Karding.
KBRI sempat memberikan perawatan medis di RS Kreti, namun nyawanya tidak tertolong. Ia dinyatakan meninggal pada 14 April 2025 di Rumah Sakit Kreti Kamboja.
“Berdasarkan analisis dokter, Iwan mengalami benturan di kepala bagian otaknya dan ada kemungkinan putusnya pembuluh darah di bagian otak. Hasil resmi media baru keluar dari rumah sakit pada 17 April,” terang Karding.
ADVERTISEMENT
Karena tak ditemukan perusahaan tempat Iwan bekerja, KP2MI mengaku kesulitan meminta pertanggungjawaban dari pihak mana pun. Jenazah Iwan akan dimakamkan di Kamboja atas persetujuan keluarga.