Ada 35 Jemaah Dirawat di KKHI Usai Armuzna, Diupayakan Segera Balik ke Kloter

11 Juni 2025 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Jamaah haji dari berbagai negara berjalan di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (9/6/2025). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Jamaah haji dari berbagai negara berjalan di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Senin (9/6/2025). Foto: Andika Wahyu/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sudah selesai. Padatnya aktivitas ibadah, jarak lokasi, hingga cuaca panas disebut mempengaruhi kesehatan jemaah.
ADVERTISEMENT
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Edi Supriyatna, mengungkapkan ada 35 pasien yang dirawat di KKHI usai Armuzna.
“Pasien yang saat ini di KKHI Makkah berjumlah 35 pasien, tentunya kami akan terus berusaha untuk pasien ini kita kembalikan ke kloternya,” kata Edi di KKHI Makkah, Rabu (11/6).
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Makkah, Edi Supriyatna. Foto: Moh Fajri/kumparan
Edi mengatakan jemaah sakit yang sudah kembali ke kloter itu tentunya dalam kondisi kesehatan yang lebih baik. Harapannya agar jemaah itu bisa pulang ke Indonesia bareng kloternya.
“Jadi intinya pasien dengan gangguan kesehatan yang kalau dia semakin lama beraktivitas di Arab Saudi semakin memperberat penyakitnya itu kita usahakan dipulangkan lebih dulu, tentunya dengan syarat ibadahnya itu sudah lengkap,” ujar Edi.
Selama beroperasi di musim haji 2025, KKHI telah merawat kurang lebih 200 jemaah haji. Penyakit yang diobati beragam. Apabila perlu tindakan besar seperti operasi, jemaah haji itu akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi.
Jemaah haji 2025 meninggalkan kota tenda Mina, Senin (9/6/2025) untuk meneruskan ibadah ke Masjidil Haram. Foto: Kemenhaj KSA
“Ada beberapa memang jemaah haji yang dirawat di KKHI itu menderita berbagai macam penyakit terutama penyakit jantung, penyakit paru, dan juga ada penyakit demensia itu yang ada di KKHI Makkah,” ungkap Edi.
ADVERTISEMENT
Sementara itu per Rabu (11/6), jemaah haji Indonesia yang wafat mencapai 204 orang. Edi berharap angka tersebut tidak bertambah lagi.
“Mudah-mudahan angkanya tetap di 204. Mayoritas karena penyakit jantung, usianya sekitar 50 tahun sampai 69 tahun,” tutur Edi.