Ada 4.000 WNI di Wilayah yang Dihantam Topan Jebi di Jepang

6 September 2018 17:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perahu-perahu tergeletak di jalan setelah terbawa gelombang badai yang disebabkan oleh Topan Jebi di Nishinomiya, prefektur Hyogo. (Foto: JIJI PRESS/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Perahu-perahu tergeletak di jalan setelah terbawa gelombang badai yang disebabkan oleh Topan Jebi di Nishinomiya, prefektur Hyogo. (Foto: JIJI PRESS/AFP)
ADVERTISEMENT
Topan Jebi yang menghantam beberapa wilayah di Jepang telah menewaskan 11 orang. Ternyata ada ribuan WNI yang tinggal di daerah lintasan topan itu.
ADVERTISEMENT
Keterangan tersebut disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir. Dari laporan KJRI Osaka, Topan Jebi melewati enam prefektur di Negeri Matahari Terbit.
"Kalau enggak salah topan Jebi melewati enam prefektur dan di wilayah itu total ada 4.000 WNI, daerah itu antara laun, Kochi, Fukushima, Hyogo, Osaka, Okamaya, Totoro," ucap Arrmanatha di kantor Kemlu, Kamis (6/9).
Juru bicara Menlu Arrmanatha Nasir (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Menlu Arrmanatha Nasir (Foto: Rizki Mubarok/kumparan)
Ketika ditanyai apakah ada WNI yang menjadi korban jiwa atau luka, Arrmanatha menyebut seluruh WNI di beberapa wilayah itu selamat.
"Alhamdulillah dari informasi yang saya terima, sampai saat ini belum ada WNI yang menjadi korban topan tersebut," tutur Arrmanatha.
Walau tak ada yang jadi korban, Arrmanatha meminta WNI tetap waspada, berhati-hati serta mengikuti arahan otoritas lokal setempat.
ADVERTISEMENT
"Kita juga menyampaikan apabila membutuhkan apa-apa dan apabila membutuhkan bantuan untuk menghubungi KJRI Osaka," jelasnya.
Jebi merupakan topan terdahsyat di Jepang dalam 25 tahun terakhir ini. Fenomena alam tersebut menyebabkan hujan deras, tanah longsor dan banjir.
Topan Jebi tiba di Jepang pada Selasa (4/9) lalu. Kecepatan angin maksimal yang bisa diciptakan Jebi mencapai 216 kilometer per jam.