Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Ada 5 Wilayah PPKM Level 3 di Sumut, Pemprov Beberkan Aturannya
16 Februari 2022 1:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Plt Kadis Kominfo Sumut Kaiman Turnip mengatakan, kelima daerah itu meliputi Kota Medan, Pematangsiantar, dan Gunungsitoli, serta Kabupaten Nias dan Langkat.
Kaiman mengatakan berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 188.54/4/INST/2022, pihaknya akan mengoptimalkan posko penanganan COVID-19 dari tingkat desa atau kelurahan di sana.
Lalu pembatasan kegiatan di berbagai sektor juga menjadi pengawasan. Misalnya sektor esensial dapat beroperasi 100% dengan pengaturan jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
"Sementara untuk kegiatan pada sektor non esensial diberlakukan 50% maksimal dengan protokol kesehatan secara ketat. Namun apabila ditemukan klaster penyebaran COVID-19, maka sektor yang bersangkutan ditutup selama lima hari," ujar Kaiman dalam keterangan tertulisnya.
Selanjutnya untuk sektor industri diizinkan beroperasi 100% dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Apabila ditemukan klaster, kegiatannya juga ditutup selama lima hari.
ADVERTISEMENT
"Pelaksanaan kegiatan rapat, seminar, dan pertemuan luring lain yang dapat menimbulkan keramaian juga ditutup sementara waktu. Pasar tradisional, toko kelontong, pedagang kaki lima dan lain-lain diizinkan tetap buka, namun dengan protokol kesehatan yang ketat," imbuh dia.
Kaiman juga memaparkan bahwa kasus harian pada Selasa (15/2) bertambah sebesar 1.444 kasus. Sehingga total kasus positif aktif di Sumut menjadi 7.117 kasus.
Dengan peningkatan kasus ini, dia meminta semua pihak mematuhi protokol kesehatan. Masyarakat juga diimbau untuk menyukseskan vaksinasi.
"Kunci melawan COVID-19 saat ini adalah menjalankan prokes dan vaksinasi, tidak ada yang lain, memang saat ini cakupan vaksinasi dosis pertama kita sudah di angka 90,25%, dosis kedua 62%, namun ini masih akan terus kita tingkatkan secara masif," tutup Kaiman.
ADVERTISEMENT