news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ada 7 Pasien Suspect Corona di Bali, 2 di Antaranya Baru Pulang Umrah

3 Maret 2020 12:56 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Ibadah Umrah. Foto: Reuters/Suhaib Salem
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ibadah Umrah. Foto: Reuters/Suhaib Salem
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya menyebut ada sebanyak tujuh pasien tengah diobservasi terkait virus corona di Bali. Satu di antaranya merupakan warga negara Indonesia, yang baru saja pulang dari ibadah umrah di Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
WNI ini dirawat di Minggu (1/3) lalu di RSUD Wangaya di Kota Denpasar. Suarjaya menjelaskan, awalnya ada dua WNI diobservasi usai pulang umrah, satu laki-laki dan satu perempuan.
Ilustrasi tabung reaksi menunjukkan positif virus Corona. Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Hasil uji laboratorium, pasien perempuan telah negatif virus corona. Sementara untuk hasil satu pasien lainnya belum keluar.
"WNI itu, warga lokal Bali. Yang setelah umrah, ada dua pasien (suspect corona) dari habis umrah, satu laki dan satu perempuan umur 67 tahun. Yang satu negatif. Tinggal satu lagi saja yang masih menunggu (hasil laboratorium toraks)," kata Suarjaya di Kantor Gubernur di Denpasar, Selasa (3/3).
Kepala Dinas Kesehatan Bali I Ketut Suarjaya. Foto: Denita br Matondang/kumparan
Enam pasien lain di antaranya berasal dari Jepang dan Rusia. Satu pasien dirawat di RSUP Sanglah di Denpasar, satu lainnya di RSUD Mangusada di Kabupaten Badung.
ADVERTISEMENT
"Satu pasien lainnya di RSUD Sanjiwani Kabupaten Gianyar dan 3 pasien di RSUD Tabanan," jelas dia.
Dinkes masih menunggu hasil uji toraks pasien-pasien ini untuk menentukan mengidap virus corona atau tidak.
Terkait umrah, hingga saat ini, pemerintah Saudi masih menyetop kedatangan jemaah dari berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Hal ini guna mencegah penyebaran virus corona.
Di Saudi, per hari ini sudah ada satu kasus pasien positif virus corona. Pasien itu memiliki riwayat perjalanan ke Iran, negara di Timur Tengah yang paling banyak terdampak corona.