Ada 8 Desa yang Alami Kerusakan Parah Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki

5 November 2024 9:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satu rumah warga di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT, diterjang banjir lahar hujan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Foto: ANTARA/Fransiska Mariana Nuka
zoom-in-whitePerbesar
Satu rumah warga di Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, Flores Timur, NTT, diterjang banjir lahar hujan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Foto: ANTARA/Fransiska Mariana Nuka
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan ada 8 desa di dua kecamatan di kabupaten tersebut mengalami dampak kerusakan paling parah akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
ADVERTISEMENT
“Ada delapan desa yang paling parah terdampak erupsi, tersebar di dua kecamatan, yakni di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura,” kata Kadis Kominfo Flores Timur Herry Lamawuran saat dihubungi dari Kupang, Selasa (5/11), seperti dilansir Antara.
Hal ini disampaikan berkaitan dengan perkembangan dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki yang erupsi pada Minggu (3/10) malam dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Gunung Lewotobi Laki-laki mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari Desa Nobo, Ile Bura, Flores Timur, NTT, Rabu (10/1/2024). Foto: Mega Tokan/ANTARA FOTO
Dia mengatakan bahwa dari dua kecamatan tersebut, paling banyak terdampak erupsi di Kecamatan Wulanggitang, yakni Desa Klatanlo, Desa Hokeng Jaya, Desa Pululera, Desa Boru, Desa Boru Kedang, dan Desa Nawokote.
Sedangkan dua desa lainnya di Kecamatan Ile Bura, yakni desa Dulipali dan Desa Nobo.
Mereka yang meninggal dunia dan sudah dievakuasi, adalah Kanisius Laga Lajar, Agustina Luo Luon, Andreas Baha Lajar, Paskalis Yohanes GoeLajar, Theresia Toja, Yohanes Baha Buto Lajar, Yosefina Kedang, Sr.NikolinPajo, SSpS dan Yohanes Witin.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan berdasarkan hasil pendataan sejumlah fasilitas umum yang rusak, di antaranya gedung TK/PAUD yang rusak parah akibat erupsi mencapai 18 unit, SD satu unit, SMP tiga unit dan SMA/K tiga unit.
Selain itu, tiga unit asrama, biara tiga unit, kapela tiga unit, gedung koperasi dua unit, bank dua unit, yakni Bank NTT dan BRI, serta kantor pos dan giro.