Ada Bibit Siklon Baru, BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem

Banjir akibat Siklon di Klaten (Foto: Aloysius Jarot Nugroho/Antara)

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan, Siklon Dahlia kini mulai menjauh dari Indonesia. Meski demikian, kini muncul bibit siklon baru yang berpotensi menjadi siklon tropis.

"Meskipun bibit siklon tropis ini tidak berada di dalam area tanggung jawab pusat peringatan dini siklon tropis Jakarta, namun dampaknya masih signifikan terhadap wilayah Indonesia. Seperti hujan terutama sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat," ujar Dwikorita, di Kantor Pusat BMKG, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (4/12).

Tak hanya itu, bibit siklon baru itu berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan, mulai dari hujan lebat, hingga angin kencang di beberapa wilayah di Indonesia. Seperti, hujan lebat hingga sangat lebat di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, Kep. Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua. Sementara angin kencang di Sumatera Utara dan Aceh.

"Masyarakat diimbau perlu mewaspadai kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon, maupun baliho tumbang atau roboh, dan waspada kenaikan tinggi gelombang," lanjutnya.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati (Foto: Ardhana Pragota/kumparan)

Sementara itu, untuk seminggu ke depan akan terjadi potensi hujan lebat secara umum terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Barat, Kep. Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, NTB, NTT, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua.

Sekadar informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan siklon Dahlia berdampak pada turunnya hujan deras di Pesisir barat Bengkulu hingga Lampung, Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sebelum siklon Dahlia, telah muncul lebih dulu siklon Cempaka. "Dampak yang ditimbulkan siklon tropis Cempaka ada 27 orang meninggal dunia dan hilang yaitu 9 korban hanyut karena banjir dan 18 korban tertimbun longsor," ujar Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/11).

Sutopo mengatakan, ke-27 korban yang meninggal ini tersebar di beberapa wilayah, yakni Pacitan (13 orang) Yogyakarta (3), Bantul (1), Gunung Kidul (2), Wonogiri (4), Wonosobo (1), Kulonprogo (2) dan Purworejo (1).