Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan di lokasi, sekitar pukul 10.53 WIB, lalu lintas terpantau macet akibat penyempitan jalan yang dipadati massa aksi di depan Gedung DPR.
Jalan Gatot Subroto (Gatsu) arah Slipi terpantau macet, namun kendaraan masih dapat bergerak. Terlihat hanya satu jalur dari Jalan Gatsu yang terpakai untuk demo massa Apdesi.
Polisi lalu lintas di lokasi terpaksa memakai jalur Transjakarta untuk memfasilitasi kendaraan melintas.
Dalam pengawalan demonstrasi Apdesi kali ini, kepolisian menerjunkan jumlah personel gabungan sebanyak 2.730 orang. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi massa masuk ke jalan tol.
"Personel nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar DPR. Hasil evaluasi aksi unjuk rasa sebelumnya, massa melakukan aksi bakar ban, menutup jalan tol dan merusak pagar Gedung DPR. Untuk aksi unjuk rasa hari ini, hal tersebut sudah kami antisipasi dengan menyiapkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan dan mencegah massa aksi masuk ke jalan tol," ucap Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis Selasa (6/2).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada Rabu (31/1), massa juga menggelar demo di DPR. Mereke menuntut revisi UU Desa, salah satunya menuntut masa jabatan kepala desa diperpanjang dari 6 menjadi 9 tahun dan bisa dijabat selama 3 periode.
Demo sebelumnya berakhir ricuh, massa aksi berupaya merusak pagar gedung DPR RI dengan menggunakan tali tambang. Mereka juga melempari anggota polisi yang berjaga dengan batu dan botol air mineral. Mereka juga membakar ban bekas.
Polisi lalu mengambil tindakan untuk memukul mundur massa dengan menembakkan mobil water cannon.