Ada Dukun Diperiksa di Kasus Tewasnya Iwan Boedi, Isu Konflik Jabatan Menyeruak

31 Oktober 2022 20:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana misa memperingati 40 hari  wafatnya Paulus Iwan Boedi Prasetijo, PNS Bapenda Kota Semarang yang tewas dibunuh di Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik Semarang, Jumat (14/10/2022). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana misa memperingati 40 hari wafatnya Paulus Iwan Boedi Prasetijo, PNS Bapenda Kota Semarang yang tewas dibunuh di Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik Semarang, Jumat (14/10/2022). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian telah memeriksa 30 orang saksi, termasuk 1 orang dukun dalam kasus kematian PNS Bapenda Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi. Kasus pembunuhan itu memang belum terungkap hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Pengacara keluarga Iwan, Yunantyo Adi Setiawan mengatakan, dukun tersebut diduga mengetahui ada rekan kerja dari Iwan yang cemburu atas promosi jabatan pada kliennya.
"Info yang kami terima ada itu ada di antara sekian banyak saksi, ada semacam orang pintar, saya tidak tahu lebih tepatnya apakah itu dukun atau paranormal atau spiritual. Tapi intinya ada orang pintar yang itu diperiksa ada kaitannya dengan jabatan lah begitu," kata Yunantyo kepada wartawan, Senin (31/10).
Ia menyebut, Iwan dipromosikan sebagai Kepala Bidang (Kabid) II Penetapan Pajak Bapenda Kota Semarang. Ia menduga ada seseorang yang iri dengan promosi jabatan yang didapatkan Iwan.
"Nah belakangan ada informasi di mana ada pihak lain yang menginginkan jabatan itu. Kemudian dia berinteraksi dengan orang pintar ini dan melibatkan pihak lain lagi begitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi bersama Kapolrestabes Semarang Irwan Anwar di lokasi penemuan mayat PNS Bapenda Semarang, di kawasan Marina Semarang, Kamis (29/9/2022). Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
Menurut Yunantyo, awalnya Iwan terlihat sangat bersemangat dengan promosi tersebut. Namun, usai kepulangannya dari tugas dinas ke Padang, Sumatera Barat pada Bulan Agustus 2022. Iwan justru berperilaku aneh. Ia disebut tidak antusias terhadap promosi itu.
"Kemudian sempat sebelum meninggalnya almarhum itu pak Iwan pergi ke Padang dengan tiga orang PNS. Anehnya awalnya pak Iwan itu interest ketika dapat promo itu, tapi sepulang dari Padang lalu dia jadi pemurung dan menjadi agak enggak interest atau agak ragu dengan jabatan itu," ucap Yunantyo.
Ia menegaskan polisi masih mendalami keterkaitan relasi antara Iwan dan orang yang diduga menginginkan jabatan tersebut atau motif lain yang melingkari kasus ini.
"Nah sebenarnya yang perlu didalami di sini juga sebenarnya kalau hanya orang pengin jabatan enggak sampai ke sana. Apakah ada motif lain seperti ekonomi, motif-motif terkait pajak di situ, karena jabatan itu kan terkait penetapan pajak. Tapi apakah ada motif dibalik itu dan apakah ada kaitannya dengan wajib pajak tertentu dan apakah ada relasinya dengan peristiwa kematian Iwan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan, seorang dukun asal Demak diperiksa dalam kasus pembunuhan Iwan.
"Memang ada seseorang yang diduga berprofesi sebagai dukun itu sedang diperiksa oleh penyidik Polrestabes (Semarang)," ujar Iqbal Senin (31/10).