Ada Isu Jokowi Ketemu Sultan HB X Jadi Jembatan Temui Megawati, ini Kata Relawan

Presiden ke-7 RI Joko Widodo bertemu Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Kilen Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (15/1/2025). Foto: Dok. Pemda DIY

Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen Ngayogyakarta Hadiningrat, pada Rabu (15/1) kemarin.

Terkait pertemuan itu, muncul kabar Jokowi meminta kepada Sultan HB X untuk bisa menjembatani pertemuan dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. Sultan HB X juga merupakan politikus Partai Golkar.

Ketua Umum Relawan Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina membantah kabar itu.

"Enggak benar itu," kata Silfester Matutina saat dikonfirmasi, Kamis (16/1).

Presiden ke-7 RI Joko Widodo bertemu Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (15/1/2025). Foto: Dok. Pemda DIY

Silfester mengatakan, pertemuan Jokowi dengan Sultan hanya dalam rangka silaturahmi. Ia menegaskan, tak ada permintaan Jokowi kepada Sultan untuk menjembatani dirinya bertemu dengan Megawati.

"Pak Jokowi dan Sultan bertemu tidak dalam agenda membahas jadi jembatan dengan Ibu Megawati. Melainkan hanya silaturahmi dan membicarakan hal-hal pribadi dan diskusi ringan mengenai geopolitik dan ekonomi dunia," kata eks Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran itu.

Presiden ke-7 RI Joko Widodo bertemu Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X di Keraton Kilen Ngayogyakarta Hadiningrat, Rabu (15/1/2025). Foto: Dok. Pemda DIY

Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan, isi pertemuan dengan Sultan hanya silaturahmi biasa. Terlebih, dia setelah pensiun pada 20 Oktober 2024 belum sempat bertemu Sultan.

“Silaturahmi, saya sudah lama tidak berjumpa dengan beliau (Sri Sultan) itu saja,” ujar Jokowi saat tiba kembali ke rumahnya di Solo, Rabu (15/1).

Ditanya apa ada pembicaraan politik, ia menegaskan tidak ada.

"Tidak ada (pembicaraan politik). Pembicaraan selama dua jam, ya lebih banyak tadi geopolitik dan ekonomi global,” kata Jokowi tanpa merinci lebih lanjut.

Jokowi dan Megawati mulai terlihat tak akur saat Pilpres 2024. Jokowi yang kader PDIP tidak mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Jokowi malah mendukung Prabowo-Gibran.

Perseteruan terus berlangsung. Puncaknya, PDIP akhirnya resmi memecat Jokowi, Gibran, dan Bobby. Mereka dianggap melanggar konstitusi dan tidak menjalankan perintah partai.

Di sisi lain, wacana pertemuan antara Megawati dan Prabowo juga kembali mencuat. Eks ajudan Sukarno, Sidarto Danusubroto yang jadi jembatan untuk pertemuan itu.