Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ada Klaster Sekolah dan Keluarga, Kasus Baru COVID-19 di Bali Tembus 139
26 Januari 2022 19:49 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kasus baru COVID-19 di Bali mencapai 139 kasus per hari ini, Rabu (26/1). Kasus ini merupakan data tertinggi sejak 1 Desember 2020 hingga 25 Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Catatan kumparan, rata-rata kasus harian COVID-19 pada awal Desember 2020 di Bali berada pada angka 10 kasus. Dalam dua pekan ini kasus naik hingga di atas 20 kasus setiap hari.
Sekretaris Satgas COVID-19 Bali I Made Rentin menuturkan, kasus tinggi seiring dengan upaya testing dan tracing yang tinggi. Namun, ia tak menyebutkan kemampuan testing dan tracing pada saat ini.
"Tracing optimal," kata Rentin singkat saat dihubungi.
Kasus baru COVID-19 tertinggi tercatat berada di Kota Denpasar dengan 39 kasus. Disusul Kabupaten Buleleng sebanyak 38 kasus, Badung 33 kasus, Jembrana 14 kasus, Tabanan 7 kasus, Gianyar 5 kasus, dan Kabupaten Klungkung, Bangli dan Karangasem masing-masing satu kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Denpasar I Dewa Gede Rai mengatakan, ada beberapa faktor penyebab kasus di Ibu Kota Provinsi Bali tersebut tinggi. Salah satunya adalah penularan virus corona pada klaster sekolah dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, ada sekitar 15 siswa di Kota Denpasar dinyatakan positif COVID-19.
"Ini kan kita tracing terus, dari yang kemarin siswa ada yang positif kita langsung respons cepat dengan tracing dan testing terhadap keluarga dan teman-temannya. Jadi ada klaster keluarga dan sekolah. Jadi itu strategi kita untuk mempercepat penemuan kasus. Hasil dari 39 ini juga bakal kita tracing lagi untuk mencegah penularan lebih luas," kata Dewa Rai saat dihubungi.
Faktor lainnya adalah aktivitas masyarakat baik di sektor ekonomi dan upacara keagamaan tinggi, turunnya kepatuhan masyarakat untuk memakai masker dan libur Natal Desember 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
"Ini juga sudah diprediksi. Polanya habis Nataru kasus akan mulai meningkat hingga Maret nanti. Tingkat kepatuhan masyarakat pakai masker agak menurun. Ketika kasus menurun menganggap virus sudah hilang padahal kita sudah mewanti-wanti waspada virus corona," kata dia.
ADVERTISEMENT
Dewa Rai mengaku, pemerintah pusat belum menyampaikan apakah di Bali telah terdeteksi virus corona varian omicron. Ia berharap masyarakat memperketat protokol kesehatan mencegah lonjakan kasus COVID-19.
"Jangan mengurangi kewaspadaan, titik-titik lengah kemungkinan menyebabkan tingkat kasus COVID-19 di Denpasar meningkat. Jadi intinya kapan pun dan di mana pun harus tetap waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan, terlebih saat ini virus sudah bermutasi,” kata Dewa Rai.
Total kumulatif kasus COVID-19 di Bali mencapai 114.999. Terdiri dari 110.410 orang sembuh, 4.066 meninggal dan 523 orang masih dirawat di sejumlah rumah sakit atau secara isolasi mandiri dan terpusat.