Ada Klinik Satelit di Setiap Hotel, Periksa Jemaah Haji Lebih Cepat

10 Juni 2023 7:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penanganan jemaah haji lansia di klinik satelit di Sektor 10 Makkah.  Foto: Dok. MCH 2023
zoom-in-whitePerbesar
Penanganan jemaah haji lansia di klinik satelit di Sektor 10 Makkah. Foto: Dok. MCH 2023
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kondisi kesehatan jemaah haji menjadi perhatian utama, terutama lansia. Untuk memastikan kesehatan tetap terjaga, ada Klinik Satelit yang disiapkan di setiap hotel.
ADVERTISEMENT
"Layanan satelit ini kebetulan kan kita dalam setiap kloter, ada 1 dokter, 2 paramedis, 2 bimbad (pembimbing ibadah). Ini dalam satu hotel, bisa beberapa kloter, tergantung kapasitas hotel. Mereka bisa buat shift," kata Direktur Bina Haji Ditjen PHU Arsad Hidayat, Jumat (10/6).
Tahun sebelumnya, petugas medis hanya bersiaga di kamar hotel. Jemaah yang membutuhkan penanganan medis datang ke kamar dan ini berpotensi menimbulkan kelelahan bagi petugas medis.
Penanganan jemaah haji lansia di klinik satelit di Sektor 10 Makkah. Foto: Dok. MCH 2023
Dengan adanya klinik satelit ini, petugas medis kloter punya tempat praktik sendiri untuk menangani jemaah. Dan mereka terbagi ke sejumlah shift untuk tetap menjaga stamina.
"Kalau ini enggak, 24 kadang kalau sadar kesehatan, dites tensinya, kalau ok dia jalan. Atau pulang dari masjid, dia secara sengaja datang untuk memeriksakan dirinya. Ini dampaknya sangat baik untuk layanan kesehatan, apalagi kita mengusung tema ramah lansia," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Penanganan jemaah haji lansia di klinik satelit di Sektor 10 Makkah. Foto: Dok. MCH 2023
Sementara, dokter TKHI, Meky Tri, menjelaskan, penanganan jemaah yang membutuhkan pertolongan bisa dibagi ke sejumlah kategori. Kategori penanganan sesuai dengan kondisi jemaah.
"Hijau tetap sini, kuning rujuk ke sektor dulu, baru ke KKHI. Kalau enggak ya, langsung ke RSAS. Dokter dari petugas kloter, sama PHD. 24 jam," kata dia.
Meky mengatakan, biasanya jemaah akan mulai merasakan keluhan sepulang dari Masjidil Haram. Mulai batuk, pilek, tenggorokan sakit, hingga pegal-pegal.
Dokter Meky Tri. Foto: Dok. MCH 2023
Tak hanya menunggu di klinik satelit, tenaga medis juga akan keliling ke setiap kamar terutama bila ada jemaah yang masuk kategori risiko tinggi (Risti). Jemaah ini akan dipantau betul apalagi bila lama tak keluar kamar.
"Visitasi tiap hari, gantian, terutama yang risti, prioritas 50 jemaah risti. Jemaah saya satu KBIHU, alhamdulillah koordinasinya lebih baik. Kita pendekatan ke KBIHU," ucap dia.
ADVERTISEMENT