Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Ada Makam Sepupu Imam Masjidil Haram di Masjid Jami Kalipasir
6 Juni 2018 17:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Sebagai masjid tertua di Tangerang, Banten, Masjid Jami Kalipasir banyak menyimpan cerita. Salah satunya soal makam kuno yang ada di area belakang masjid.
ADVERTISEMENT
Makam tersebut menurut mantan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Kalipasir Ahmad Syaerodji terdiri dari tiga bagian sesuai tingkatan derajat.
"Di situ ada makam pengurus Masjid Kalipasir, kedua ada ulama dan umaro, ketiga warga," kata Syaerodji kepada kumparan, di kediamannya di Tangerang, Rabu (6/6).
Salah satu yang dimakamkan di halaman belakang masjid yaitu Raden Ahyar Pena, bupati Tangerang pertama. Pengurus masjid Tumenggung Aria Ramdhon (1740) dan Aria Tumenggung Suta Dilaga (1823) juga dimakamkan di belakang masjid.
"Kemudian ada ulama namanya Hajjah Murtafiah (yang dimakamkan di sana), beliau ini pendiri pesantren putri pertama di Tangerang, bahkan se-Jawa, ada info seperti itu," lanjut dia.
Syaerodji mengatakan Hajjah Murtafiah merupakan sepupu ulama termasyhur dunia sekaligus imam Masjidil Haram yakni Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi Al-Bantani (1813-1897).
ADVERTISEMENT
"Hajjah Murtafiah dia keluarga besar atau sepupunya Syekh Nawawi Al-Jawi Al-Bantani, dia juga belajar di Arab sana," ucap Syaerodji.
Setiap tahun haul Hajjah Murtafiah selalu diperingati di Masjid Jami Kalipasir. Haul itu diperingati oleh anak muridnya.
Tidak hanya itu, di kompleks makam tersebut juga terdapat sejumlah makam dari keturunan Kerajaan Padjadjaran di Jawa Barat . Ada juga makam dari Raja Sumedang terakhir yakni Pangeran Geusan Ulun.
Istri Sultan Agung Tirtayasa, Nyi Raden Uria Negara hingga tokoh Palang Merah Indonesia yang ikut bergerilya di Balaraja, Banten Nyi Raden Juhariah, juga dimakamkan di sana.