Ada Masyarakat yang Merasa Aman dari Corona, Keamanan Palsu

15 Desember 2020 18:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito Foto: Dok. BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meski kasus corona di Indonesia masih belum menunjukkan tanda-tanda membaik, namun masih banyak masyarakat yang merasa aman dan kurang waspada. Bahkan, menurut Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, masih banyak masyarakat yang berlibur ke luar kota meski selama ini kasus corona selalu melonjak usai liburan panjang.
ADVERTISEMENT
"Ada masyarakat yang merasa sudah aman karena sudah melewati hari-hari tersebut tanpa terjangkit COVID-19. Itu hanya keamanan yang palsu," tegas Wiku di Graha BNPB, Selasa (15/12).
Semakin tinggi mobilitas masyarakat, kata Wiku, semakin tinggi pula risiko penularannya. Risiko ini juga bisa mengancam orang-orang terdekat dan masyarakat sekitar.
"Maka, masyarakat diharapkan mampu mengenali dengan baik risiko jenis mobilitas dan kegiatan yang dilakukan," imbuhnya.
Untuk mencegah lonjakan kasus di musim libur akhir tahun, menurut Wiku, saat ini pemerintah sedang melakukan finalisasi kebijakan perjalanan, terutama antar-kota. Kebijakan ini dibuat karena selalu ada tren kenaikan kasus setiap libur panjang.
"Saya imbau, jika perjalanan yang dilakukan tidak mendesak, harap tidak melakukan perjalanan. Perjalanan memang selalu tidak berbahaya, namun orang yang berasal dari daerah dengan risiko penularan tinggi berpotensi membawa penyakit ke daerah yang mereka tuju," tutup Wiku.
ADVERTISEMENT