Gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106 tahun 2018

Ada ‘Mulia Gate’ Dalam Pembangunan Tun Razak Exchange di Kuala Lumpur

13 Juli 2020 18:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pembangunan gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106 pada tahun 2018. Foto: Arifin Asydhad/Antara
zoom-in-whitePerbesar
Proses pembangunan gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106 pada tahun 2018. Foto: Arifin Asydhad/Antara
ADVERTISEMENT
Pembangunan gedung tertinggi di Malaysia, Exchange 106, yang berlokasi di Kuala Lumpur ternyata melibatkan Mulia Group, perusahaan yang turut didirikan oleh Djoko Tjandra.
ADVERTISEMENT
Mengutip situs Skyscrapercenter, Mulia Group disebut sebagai pengembang dan pemilik Exchange 106.
Seseorang memotret pembangunan gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106 pada tahun 2018. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Gedung Exchange 106 di Malaysia terletak di distrik finansial yang berada di jantung Kuala Lumpur, Tun Razak Exchange (TRX).
Gedung Exchange 106 memiliki 106 lantai -- mengungguli Menara Petronas yang memiliki 88 lantai -- dan tinggi 492 meter itu mulai dibangun pada 2016 lalu dan rampung menjelang akhir 2019.
Pada 18 Maret 2018 lalu, kumparan melihat dekat pembangunan gedung pencakar langit tersebut.
Proses pembangunan gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106 pada tahun 2018. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Di depan gedung yang saat itu masih dibangun terpampang tulisan Mulia Gate atau gerbang Mulia selaku pengembang.
Salah satu pendiri Group Mulia adalah buronan kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra. Djoko Tjandra kabur meninggalkan Indonesia sejak 10 Juni 2009, sehari sebelum MA memberikan hukuman pada Djoko Tjandra penjara dua tahun dan denda Rp 15 juta.
Gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106. Foto: Exchange 106
Meski demikian, selama pelariannya Djoko tetap berjuang lewat jalur Peninjauan Kembali (PK) hingga tahun ini.
ADVERTISEMENT
Menurut pengacara Djoko di Jakarta, Anita Kolopaking, kliennya saat ini berada di negeri jiran dan dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa menghadiri sidang permohonan PK-nya terkait kasus cessie Bank Bali pada Senin (13/7/2020).
Proses pembangunan gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106 pada tahun 2018. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Untuk memastikan kabar tersebut, kumparan mencoba mengkonfirmasi pihak KBRI Kuala Lumpur.
"Terkait isu Djoko Tjandra, sejauh ini kami belum memiliki informasi keberadaan yang bersangkutan di Malaysia," sebut pejabat Fungsi Penerangan, Sosial, Budaya KBRI Kuala Lumpur Agung Sumirat kepada kumparan, Senin (13/7).
Meski Kemlu mengaku belum tahu, informasi Djoko Tjandra di Malaysia bukannya tidak diketahui pemerintah.
"Informasi bahwa Pak Djoko Tjandra ada di Malaysia itu bukan informasi yang baru buat Kejaksaan Agung," ujar pengacara Djoko Tjandra yang lain, Andi Putra Kusuma.
ADVERTISEMENT

Exchange 106 Terkait Skandal Korupsi 1MDB

Proses pembangunan gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106 pada tahun 2018. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Di Malaysia, Djoko Tjandra memperoleh tempat terhormat. Setidaknya hal itu dibuktikan keberhasilan kelompok usahanya memenangi proyek pembangunan prestisius di kawasan TRX, sebangsa SCBD Sudirman di Jakarta.
Foto terbaru buronan kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra. Foto: Masyarakat Sipil Anti Korupsi (MAKI)
Gedung Exchange 106 yang dibangun oleh Mulia Group -- perusahaan properti yang juga penguasa gedung perkantoran di Jakarta -- merupakan gedung pertama yang selesai pembangunannya di kawasan TRX.
Pembangunan TRX dibiayai penuh oleh BUMN bernama 1MDB yang saat ini sudah tidak beroperasi lagi.
Nama 1MDB terkait erat dengan megakorupsi yang melibatkan pejabat-pejabat tinggi Malaysia, termasuk mantan Perdana Menteri Najib Razak.
‘Mulia Gate’ dalam pembangunan Tun Razak Exchange di Kuala Lumpur. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Kejaksaan Malaysia pernah menyebut, ada sekitar USD 4,5 miliar dana 1MDB yang disalahgunakan.
Keterlibatan 1MDB dalam pembangunan TRX bermula saat eks PM Najib Razak mendirikan BUMN yang bergerak di sektor investasi tersebut pada tahun 2009. Kemudian 1MDB membeli 51 persen saham TRX dua bulan sebelum Najib Razak kalah pada pemilu Malaysia tahun 2018.
ADVERTISEMENT
Pada 2015, 1MDB menandatangani perjanjian dengan Mulia Group terkait bagi hak pembangunan plot tanah di kawasan TRX.
CEO 1IMDB kala itu, Datuk Azmar Talib, mengatakan, proyek pembangunan tersebut bernilai 665 juta ringgit (Rp 2,3 triliun).
Suasana di sekitar proyek gedung tertinggi di Malaysia Exchange 106 pada tahun 2018. Foto: Arifin Asydhad/kumparan
Pada Februari 2019, Menteri Keuangan Malaysia saat itu, Lim Guang Eng, menyatakan TRX terdetoksifikasi dari noda skandal 1MDB.
Hal ini terjadi setelah sebuah peninjauan menunjukkan bahwa pemerintah Malaysia bisa mendapat pemulihan biaya dan investasinya.
Reuters melansir, menjelang akhir 2019, Exchange 106 telah siap beroperasi. Gedung mentereng ini menargetkan dihuni oleh perusahaan-perusahaan top multinasional.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten