Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ada Peran Ruki dan Jaringan Intelijennya di Penangkapan Eddy Sindoro
12 Oktober 2018 16:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap eks presiden komisaris Lippo Group Eddy Sindoro di Singapura. Penangkapan ini adalah hasil kerjasama sejumlah pihak, mulai dari polisi, Imigrasi, KBRI Singapura dan otoritas Singapura. Ada juga nama mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki yang terlibat.
ADVERTISEMENT
Dalam jumpa pers soal penangkapan Eddy di KPK, Ruki terlihat hadir. Pria berumur 72 tahun itu kemudian menceritakan perannya dalam penangkapan tersebut.
Menurut Ruki, awalnya ada salah seorang yang menjadi 'jaringan intelijennya' menelepon tentang sosok Eddy yang mau menyerahkan diri. Kemudian Ruki menanyakan ke KPK soal kasus Eddy. Setelah itu, dia mengontak atase kepolisian di Singapura dan memastikan bagaimana prosedur bila seseorang mau menyerahkan diri.
"Dia (jaringan Ruki) ingin ES diguidance oleh Pak TR. Kemudian saya berkoordinasi dengan pihak KPK," kata Ruki, Jumat (12/10).
Setelah mendapat informasi dari KPK dan KBRI Singapura, Ruki kemudian memberi penjelasan soal prosedur penyerahan diri kepada pihak Eddy. Dari situ, Eddy kemudian sepakat untuk menyerahkan diri ke KBRI Singapura pada Kamis (11/10), lalu dijemput oleh pihak KPK pada hari ini.
ADVERTISEMENT
"Untuk dibawa pulang ke Jakarta dengan pesawat Garuda," tambahnya.
Menurut Ruki, dia tidak mengenal Eddy bahkan tidak tahu kasus yang sedang menjeratnya. Upayanya ini hanya untuk membantu proses penegakan hukum. "Yang saya kenal jaringan saya, ternyata linked up, Alhamdulilah. Pemeliharaan intelijen harus terus dijaga," imbuhnya.
Live Update