Ada Varian Baru Cacar Monyet yang Lebih Mematikan, Belum Sampai Indonesia

30 Agustus 2024 14:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Positif Cacar Monyet. Foto: Dado Ruvic / REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Positif Cacar Monyet. Foto: Dado Ruvic / REUTERS
ADVERTISEMENT
Varian virus cacar monyet (monkeypox) clade 2 ternyata lebih mematikan. Namun Kemenkes mengabarkan varian ini belum sampai di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Belum ditemukan varian mpox clade I di Indonesia di mana lebih menular dan mematikan dengan tingkat kematian 1,4 s.d > 10 %. Karena semua kasus yang ditemukan di Indonesia masih clade II dengan tingkat kematian 0,1 s.d 3,6 %," kata Stafsus Kemenkes dr Ngabila Salama melalui pesan singkat, Jumat (30/8).
Ia menambahkan, saat ini seluruh kasus di Indonesia penularannya masih kontak seks. Namun terkait cara penularannya harus dipantau.
"100 persen kasus saat ini di Indonesia masih tertular dari hubungan seksual yang berisiko. Kontak erat seksual," kata dia.
"Harus dipantau surveilans dan data penyelidikan epidemiologinya untuk lihat mekanisme penularan," imbuhnya.
Kepala Seksi Surveillance, Epidemologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila Salama, MKM. Foto: Instagram/@ngabilasalama
Saat ini penularan virus cacar monyet bisa terjadi karena tiga hal. Droplet, kontak fisik, dan hubungan seksual.
ADVERTISEMENT
"Vaksinasi massal / masyarakat umum belum diperlukan. Masih diberikan kepada kontak erat kasus positif (sebaiknya diberikan <= 4 hari dari kontak), populasi berisiko, dan tenaga kesehatan laboratorium," tuturnya.
Namun menurut Ngabila pemantauan kasus tetap harus dilakukan oleh puskesmas-puskesmas.
"Puskesmas yang melakukan penyelidikan epidemiologi dan surveilans dan sudah melakukan itu," tutupnya.
Swedia mengkonfirmasi kasus pertama varian cacar monyet baru di negaranya pada Kamis (15/8). Laporan tersebut menjadi kasus pertama yang terjadi di luar Afrika, dan diterima beberapa saat setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat global.
Direktur Jenderal di Badan Kesehatan Publik Swedia, Olivia Wigzell, mengatakan orang tersebut terpapar saat berada di bagian Afrika tempat wabah cacar monyet merebak.
ADVERTISEMENT
WHO menyatakan cacar monyet sebagai darurat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun, setelah wabah ini menyebar dari Republik Demokratik Kongo ke negara Afrika lain.
Laporan WHO mencatat, pada 2024 telah terjadi lebih dari 14 ribu kasus dan 524 kematian di lebih dari puluhan negara Afrika. Angka tersebut telah melampaui jumlah tahun 2023.