Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Adegan Sadis Pelaku Mutilasi Ayu di Sleman Diperagakan dalam Rekonstruksi
12 April 2023 14:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Ditreskrimum Polda DIY menggelar rekonstruksi kasus mutilasi Ayu Indraswari dengan tersangka Heru Prastiyo di Penginapan Wisma Anggun 2, Jalan Kaliurang KM 18, Kabupaten Sleman, Rabu (12/4). Tersangka memperagakan sejumlah adegan sadis saat ia menghabisi teman Facebook-nya itu.
ADVERTISEMENT
Awalnya Heru memperagakan bagaimana ia pertama kali check-in di penginapan. Saat itu ia rupanya sudah membawa alat-alat untuk mengeksekusi Ayu dan menyimpannya di bawah selimut.
"Jadi tersangka ini sempat membeli di toko bangunan [sebuah] gergaji. Kemudian dia bawa [juga] pipa paralon besi, pisau bayonet, dan cutter. Itu alat-alat yang digunakan tersangka dalam melakukan aksinya di wisma ini terhadap korban," papar Wadir Reskrimum Polda DIY, AKBP K Tri Panungko, di lokasi, Rabu (12/4).
Setelah check-in, Heru lalu keluar untuk menjemput Ayu di parkiran Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Setelah keduanya sampai di wisma, Heru lalu melumpuhkan Ayu dengan memukulkan paralon besi sebanyak dua kali.
"Dia menggunakan paralon besi, lalu memukulkannya pada tengkuk korban," lanjut Tri.
ADVERTISEMENT
Setelah dipukul, Ayu juga ditusuk lehernya menggunakan pisau bayonet. Tubuh Ayu yang sudah tak berdaya itu lalu dipotong menjadi tiga bagian besar menggunakan gergaji, dan 62 potongan kecil menggunakan cutter.
"Gergaji untuk pemotongan besar seperti tulang, dan cutter untuk memotong daging tubuhnya. Kemudian bayonetnya juga untuk menggorok," ungkap Tri.
Tri lalu menjelaskan, saat dipukul dengan paralon besi, sebenarnya kondisi korban sudah setengah sekarat. Sehingga ia tak bisa memberikan perlawanan, bahkan tidak bisa untuk sekadar berteriak.
"Dua kali pukulan membuat kondisi korban setengah mati," ujar Tri.
Namun, Tri menyebut, kemungkinan besar korban kehilangan nyawanya setelah ditusuk dengan bayonet. Setelah korban tewas, di tengah memutilasi korban, Heru sempat rehat dan makan di warung karena lapar dan lelah.
ADVERTISEMENT
8 Lokasi Rekonstruksi, 64 Adegan Diperagakan
Tri menjelaskan, dalam rekonstruksi ini, ada delapan lokasi dan 64 adegan yang diperagakan. Ada tiga lokasi yang dijadikan satu, termasuk Alun-Alun Pekalongan, salah satu lokasi Heru kabur.
"Jadi ada delapan lokasi, namun ada tiga lokasi yang dijadikan satu. Kita asumsikan lokasi tersebut di satu tempat ya, karena kejadiannya ada di Alun-Alun Pekalongan, ada di rumah tempat tersangka ini bersembunyi, termasuk di mana saksi yang berkomunikasi dengan tersangka. Lokasi yang jauh itu kita asumsikan di tempat ini saja," jelas Tri.
Sementara lokasi lainnya tetap dijadikan tempat rekonstruksi, yaitu parkiran RS Bethesda Yogyakarta, warmindo di Jalan Kaliurang, mes HD Tenda tempat Heru bekerja, hingga toko bangunan tempat Heru membeli gergaji. Rekonstruksi ini diharapkan bisa memberikan gambaran yang makin terang kepada penyidik soal apa saja yang dilakukan tersangka.
ADVERTISEMENT
Akibat kasus ini, Heru terancam pasal pembunuhan berencana dengan hukuman maksimal hukuman mati.
Heru sebelumnya mengaku membunuh dan memutilasi Ayu karena terjerat pinjol Rp 8 juta. Usai memutilasi Ayu, ia lalu mengambil uang Rp 300 ribu dari dompet Ayu, serta ponsel dan motornya. Ponsel milik Ayu sempat ia jual dengan harga Rp 600 ribu.