Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Berkemeja batik hijau dengan balutan rompi kuning, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di resto Plataran Senayan, 3 Mei 2023. Pertemuan bertajuk halalbihalal itu tampak gayeng dan diselilingi canda tawa.
Airlangga menjabat erat tangan Muhaimin. Ia lalu menunjuk kemejanya sembari berkata kepada Cak Imin—sapaan Muhaimin, “Sudah jelas ya, sudah hijau ini.”
Cak Imin pun tertawa dan berseloroh “tanda-tanda alam.”
Keduanya kemudian masuk ke ruangan pertemuan. Dalam sesi tertutup itu, mereka didampingi pengurus inti masing-masing partai seperti Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus, Bendahara Umum Golkar Dito Ganinduto, Sekjen PKB Hasanuddin Wahid, dan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.
Selepas pertemuan, Airlangga menyatakan Golkar dan PKB akan mengajak partai-partai di koalisi masing-masing untuk membentuk koalisi besar. Saat ini Golkar dan PKB memang berada di koalisi yang berbeda. Golkar di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sedangkan PKB di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Namun, koalisi ini masih amat cair.
KIB beranggotakan PAN dan PPP selain Golkar. Namun koalisi ini terancam bubar usai PPP menyeberang ke PDIP dengan mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres. Sementara KKIR berisikan PKB dan Gerindra.
Pertemuan Golkar dan PKB di Plataran Senayan merupakan satu dari tiga pertemuan kedua partai tesebut dalam tiga bulan terakhir. Isinya apalagi kalau bukan penjajakan koalisi untuk Pilpres 2024.
Sebelumnya, pada 10 Februari, Airlangga dan Muhaimin pernah lari pagi bersama—yang cuma 10 menit—di kompleks GBK, disusul sarapan sambil mengobrol santai selama satu jam di resto Sentosa Senayan.
Ketika itu, Airlangga memberikan dua sarung kepada Cak Imin. Satu berwarna kuning, dan satu lagi berwarna hijau. Ketum Golkar itu kemudian menyebut bahwa Golkar dan PKB kian dekat sehingga bukan tak mungkin akan berada dalam satu “sarung” yang sama.
Teranyar, pada 10 Mei, Golkar dan PKB bertemu lagi di resto Pulau Dua, Senayan. Kedua partai diwakili tim kecil, termasuk Kepala Badan Pemenangan Pemilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid dan Kepala Bappilu Presiden PKB Faisol Riza.
Dalam pertemuan terbaru itu, PKB dan Golkar terang-terangan bersepakat untuk mengusung Prabowo Subianto, Ketua Umum Gerindra, sebagai capres. Namun, kedua partai punya syarat masing-masing: Golkar ingin Prabowo maju bersama Airlangga Hartarto, sedangkan PKB ingin Prabowo menggandeng Cak Imin sebagai cawapres.
Ya, meski kian akrab dan rapat menjajaki jalan koalisi jelang Pilpres 2024, Airlangga dan Muhaimin sedang dalam posisi bersaing: memperebutkan kursi cawapres Prabowo.
Tiga sumber kumparan menyebut bahwa niat menduetkan Prabowo-Airlangga bukan keinginan Golkar semata. Jokowi disinyalir mendukung opsi tersebut. Namun, sebelumnya, menurut sumber-sumber tersebut, Jokowi terlebih dahulu menyorongkan nama Erick Thohir ke Prabowo.
Sodorkan Erick Thohir
Nama Erick Thohir disodorkan ke Prabowo sebagai cawapres pada awal Mei, dalam sebuah pertemuan antara Jokowi dan Prabowo. Menurut sumber, Jokowi meminta Prabowo untuk melobi Cak Imin agar mau menerima Erick sebagai cawapres.
Hubungan Erick Thohir dan Jokowi memang cukup erat. Saat Pilpres 2019, Erick menjabat sebagai Ketua Tim Sukses Jokowi-Ma’ruf. Ia kemudian ditunjuk sebagai Menteri BUMN dan kini juga dipercaya menjadi Ketua Umum PSSI.
Erick pun kerap terlibat dalam acara penting keluarga Jokowi. Ia misalnya menjadi ketua panitia pernikahan putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, dan Erina Gudono pada 10 Desember 2022. Putra Erick, Mahendra Agakhan Thohir, dan Kaesang juga menjalin kerja sama bisnis.
Selain itu, nama Erick biasa masuk di lima peringkat teratas cawapres potensial di berbagai survei. Dan Jokowi memang kerap mendorong orang-orang dekatnya maju di Pilpres 2024 sejak sebelum partainya, PDIP, menetapkan Ganjar sebagai capres.
Agar Muhaimin mau menerima Erick sebagai cawapres Prabowo, upeti politik bahkan ditawarkan. Namun Cak Imin menolaknya. Sumber kumparan di internal PKB menyatakan, Cak Imin menolak upeti itu lantaran ingin membesarkan PKB.
Menurutnya, alih-alih Erick yang menjadi cawapres Prabowo, akan jauh lebih baik bagi PKB bila Muhaimin sendiri yang maju sebagai cawapres, sebab hal itu akan berimbas luas ke partai, bahkan warga Nahdlatul Ulama yang merupakan basis massa PKB.
PKB meyakini majunya Cak Imin akan menjadi multiplier effect secara ekonomi maupun politik. Terpenting, reputasi partai otomatis bakal terdongkrak.
Sumber kumparan menyebut, intensi Erick untuk mendekati PKB dan NU sudah terlihat sejak Muktamar NU akhir 2021. Kala itu, November 2021, Erick diangkat sebagai anggota kehormatan Banser—badan semi-otonom GP Ansor—setelah melalui ujian jalan jongkok, merayap, hingga meneriakkan yel-yel.
Erick pun dekat dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf dan dipercaya sebagai Ketua Panitia Peringatan 100 Tahun NU di Sidoarjo pada awal Maret 2023.
Walau begitu, munculnya nama Erick mendapat tentangan keras dari kader PKB. Erick dianggap memecah NU dan PKB, serta dinilai bukan kader tulen NU sebagaimana Cak Imin.
“Erick berpikir, dapat NU otomatis dapat PKB. Itu salah,” ucap sumber internal PKB.
Ia mengatakan, sinyal penolakan PKB terhadap Erick bisa dilihat dari ketidakhadiran Muhaimin dalam acara Peringatan 100 Tahun NU di Gelora Delta Sidoarjo—walau ketika itu Sekjen PKB Hasanuddin Wahid menyebut bahwa Cak Imin tidak bisa masuk ke dalam stadion karena terjebak macet.
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas—yang merupakan adik Gus Yahya—membela Erick terkait statusnya sebagai kader NU. Menurut Yaqut, siapa pun kader Banser otomatis menjadi kader NU. Bagi Yaqut, Erick adalah perwakilan Nahdliyin dan sudah pantas maju sebagai cawapres.
“Banser sebagai badan otonom GP Ansor itu organisasi kekaderan yang bersifat tertutup. Artinya, siapa pun yang setuju dengan peraturan dan garis organisasi dan bersedia mengikuti pelatihan, sah buatnya menjadi kader, termasuk kader Banser yang bernama Erick Thohir. Dia setuju dan mengikuti kaderisasi organisasi. Artinya, otomatis juga baginya tersemat predikat kader NU,” ujar Yaqut panjang lebar dalam akun Instagramnya pada Februari 2023.
Airlangga Hartarto Menguat
Belakangan, nama Airlangga muncul dan menguat sebagai bakal cawapres Prabowo. Hal ini juga disebut-sebut karena faktor dorongan Jokowi.
Sumber kumparan yang mengetahui lobi-lobi cawapres tersebut mengatakan, Nusron Wahid selaku Kepala Bappilu Presiden Partai Golkar ditugasi untuk mendekati Cak Imin agar bersedia mengusung Airlangga sebagai cawapres. kumparan menghubungi Nusron untuk bertanya lebih lanjut soal ini, namun ia tidak merespons.
Secara terpisah, sumber di lingkaran PKB mengiyakan Airlangga didorong Jokowi. Menurutnya, dalam sebuah pertemuan, Cak Imin menyampaikan kepada Prabowo bahwa Jokowi sudah merestui deklarasi Prabowo-Muhaimin. Namun, Prabowo justru balik mengatakan bahwa ia mendapat arahan dari Jokowi untuk menggandeng Airlangga sebagai cawapres.
Berdasarkan arahan itulah Prabowo sempat menemui para kiai di Jawa Timur beberapa bulan sebelumnya untuk menyampaikan bahwa Gerindra akan menggandeng PKB di Pilpres 2024, namun dengan cawapres Airlangga atau Erick Thohir.
Para kiai yang ditemui Prabowo, menurut sejumlah sumber, menolak keras apabila cawapres Prabowo bukan Muhaimin. Alasannya, Muhaimin merupakan tokoh autentik NU, bukan karbitan. Para kiai itu disebut siap bergerak memenangkan siapa pun calon yang berpasangan dengan Muhaimin.
Ketika kumparan menanyakan soal ini kepada anggota Dewan Pembina Gerindra sekaligus Jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, ia menolak menanggapi.
Sumber kumparan di internal PKB menyatakan, partainya kini memberikan tenggat sebulan kepada Gerindra untuk mengumumkan pencalonan Prabowo-Muhaimin. Pasangan ini, menurutnya, harus dideklarasikan paling lambat akhir bulan ini.
Apabila deklarasi Prabowo-Muhaimin sudah terealisasi, 25.000 caleg PKB siap bergerak memenangkan. Namun, jika Prabowo tidak memilih Cak Imin sebagai pendamping, maka PKB akan mengambil opsi politik lain, seperti merapat ke koalisi Ganjar atau Anies Baswedan.
PKB disebut tidak memiliki ganjalan psikologis untuk mendukung Anies, sebab pada Pilgub DKI Jakarta 2017 putaran kedua, PKB pun mendukung Anies-Sandiaga. Meski demikian, andai PKB beralih ke koalisi lain, partai itu akan tetap menawarkan Muhaimin sebagai cawapres.
Jika pada akhirnya Muhaimin tidak maju sebagai cawapres, ujar sumber itu, ada kemungkinan PKB menerima tawaran kompensasi politik.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyatakan, partainya enggan kehilangan momentum di saat bakal capres lain sudah mulai giat bersafari politik. Jazilul tidak mau keputusan deklarasi ditunda-tunda, sebab rekomendasi Ijtima Ulama Nusantara Dewan Syuro PKB telah terbit jauh-jauh hari, berupa dorongan agar KKIR segera menetapkan capres-cawapres.
“Kalau terlambat, tentu kehilangan momentum,” kata Jazilul.
Tiba-Tiba Gibran
Di tengah bersaingnya nama Muhaimin, Airlangga, dan Erick sebagai cawapres Prabowo, mendadak muncul nama Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Jokowi yang kini menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati menyatakan, Gibran memang menjadi salah satu nama yang dibahas di internal partai sebagai cawapres Prabowo. Ada pula nama Khofifah, Ridwan Kamil, Emil Dardak, Mahfud MD, dan tentunya Airlangga, Muhaimin, dan Erick.
Berdasarkan survei LSI pada April 2023, elektabilitas Gibran sebagai cawapres berada di angka 4,9% atau masuk enam besar. Ia bahkan mengungguli kandidat cawapres lain seperti Mahfud MD (4,5%), Airlangga (1,6%), dan Muhaimin (0,7%).
Dalam survei Indikator Politik Indonesia yang juga digelar April, Gibran meraup elektabilitas 2,8% sebagai cawapres—lagi-lagi mengungguli Airlangga (1,6%) dan Muhaimin (0,6%).
Munculnya nama Gibran itu sempat disinggung oleh Airlangga. Pada satu kesempatan, ia berkelakar menyebut nama Gibran dan mengindikasikannya sebagai gangguan kecil.
Gibran sendiri beberapa kali menanggapi mencuatnya nama dia sebagai cawapres dengan santai. Ia selalu memberikan jawaban sama: “Belum cukup umur.”
Berdasarkan Pasal 169 huruf q UU Pemilu, capres dan cawapres harus berusia minimal 40 tahun, sedangkan Gibran yang lahir pada 1 Oktober 1987 baru berusia 36 tahun pada Pilpres 2024. Persyaratan soal usia ini kini tengah digugat PSI ke Mahkamah Konstitusi.
Namun, sekalipun gugatan tersebut diterima dan syarat usia minimal capres-cawapres menjadi 35 tahun, Gibran menyatakan tetap tak tertarik maju di Pilpres 2024.
Secara terpisah, Jokowi pun menyebut wacana Gibran sebagai cawapres Prabowo tidak logis lantaran tidak memenuhi syarat usia minimal.
“Yang pertama, umur. Yang kedua, [Gibran] baru dua tahun jadi wali kota. Yang logis sajalah,” ujar Jokowi.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyatakan, munculnya nama Gibran sebagai cawapres potensial dalam survei adalah hasil top of mind atau figur tokoh politik yang diingat masyarakat.
Adapun sumber kumparan menyatakan, kemunculan nama Gibran sekadar cek ombak, sebab menurutnya Gibran sedang dipersiapkan untuk Pilgub DKI Jakarta, mengikuti jejak ayahnya.
Djayadi menilai, persaingan Pilpres 2024 akan sangat ketat dan figur cawapres bisa menentukan kemenangan. Oleh sebab itu, pemilihan cawapres harus hati-hati karena tidak ada yang elektabilitas bakal calon yang dominan.
“Yang paling penting bagaimana pasangannya. Semisal Prabowo dengan siapa, Ganjar dengan siapa, Anies dengan siapa. Hitung-hitungan itu yang akan lebih menentukan,” tutup Djayadi.