Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kerap melontarkan pernyataan yang menyinggung Gibran Rakabuming Raka. Tidak tinggal diam, Gibran juga membalas apa pun pernyataan Hasto.
ADVERTISEMENT
Saling lempar kata-kata ini terjadi sejak Pilpres 2024. Saat debat keempat, Hasto melontarkan kritik untuk penampilan Gibran. Ia menyebut Gibran emosional, jauh dari sosok Jokowi.
"Keberlangsungan pemerintahan, kemudian desa, pangan, energi, ini suatu yang sangat menarik. Sayang sekali tadi ada dicederai oleh apa yang membuat kami kaget, karena Mas Gibran ternyata sudah jauh berubah," kata Hasto di JCC, Senayan, Minggu (21/1).
"(Gibran) banyak terpengaruh ya hal-hal emosional dari Pak Prabowo. Sehingga Mas Gibran semakin jauh dari Pak Jokowi," lanjutnya.
Reaksi Gibran Disebut Hasto Emosional seperti Prabowo
Kritikan Hasto dibalas Gibran dengan sikap legowo. Ia menerima kritikan itu.
“Ya segala masukan, kritikan, evaluasi, kami terima nggih,” kata Gibran kepada wartawan usai hadiri orasi kebangsaan dan silaturahmi ulama dan santri di Stadion Kebondalem, Kendal, Jawa Tengah, Senin (22/1).
ADVERTISEMENT
Gibran juga juga berterima kasih kepada rivalnya di debat pilpres keempat itu. Yakni Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Mahfud MD.
“Terima kasih untuk masukannya, terima kasih Prof. Mahfud, terima kasih Gus Muhaimin,” ungkapnya.
Singgung Jokowi
Gibran tidak hanya menanggapi kritik Hasto yang ditujukan kepadanya. Tapi juga saat Hasto menyinggung bapaknya, Presiden Jokowi. Ia menyinggung soal Pinokio.
Terkait itu, Gibran justru meminta maaf kepada Hasto. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih.
“Oh, ya (Jokowi Pinokio) mohon maaf Pak Hasto. Ya, terima kasih, Pak Hasto paling OK,” kata Gibran di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Sabtu (30/3) malam.
Gibran Disebut Banyak Bohong
Hasto meragukan ucapan Gibran soal harapan untuk Ketum PDIP Megawati bertemu dengan Presiden Jokowi. Ia ragu karena Gibran dianggapnya suka berbohong.
ADVERTISEMENT
“Tolong ditanyakan, itu bener enggak? Siapa tahu bohong,” ujar Hasto di Rumah Relawan, Jalan Diponegoro Nomor 72, Jakarta, Kamis (18/4).
Salah satu kebohongan yang pernah diungkap Hasto, ialah soal majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo.
Saat itu, Gibran menyatakan tidak akan maju Pilpres kepada Megawati.
"Kemudian ketika awal Agustus di dalam rapat konsolidasi seluruh kepala daerah Ibu Megawati Soekarnoputri juga bertanya hal yang sama dan dijawab di hadapan seluruh kepala daerah bahwa Mas Gibran tidak akan maju," kata Hasto di Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Senin (1/1).
"Karena ini penting jawaban kader PDIP dengan kejujuran ini sangat penting sebagai suatu instrumen pengambilan keputusan bagi PDIP," tambah dia.
Dan ternyata, kata Hasto, Gibran berbohong kepada Megawati. Sebab, Hasto melanjutkan menurut data dan keterangan sejumlah pihak, keluarga Jokowi sudah merestui Gibran sejak April 2023. Jauh sebelum Megawati bertanya langsung kepada Gibran.
ADVERTISEMENT
"Dan ternyata segala sesuatunya, kebohongan pun itu menjadi bagian dari strategi kalau berdasarkan dokumen yang kami kumpulkan, keterangan-keterangan yang kami kumpulkan ternyata pada akhir April keluarga Pak Jokowi sudah memutuskan bahwa Mas Gibran akan menjadi calon wakil presiden," ucap dia.
Reaksi Gibran Disebut Banyak Bohong
Menanggapi pernyataan Hasto, Gibran menilai sekjen PDIP itu terlalu berpikir negatif. Pernyataan-pernyataannya meresahkan.
“Ya, Pak Hasto bahasanya selalu begitu, meresahkan,” ujar Gibran usai melantik lima kepala Organisasi Kepala Daerah (OPD) di Balai Kota Solo, Jumat (19/4).
“Kalau teman-teman media tanya Pak Hasto, pasti negatif terus. Kalau saya berpikir positif,” kata anak Presiden Jokowi ini.
Gibran mengatakan, penting bagi para tokoh untuk terus berpikir positif. Terlebih untuk sekarang, momen bagus untuk bersilaturahmi.
ADVERTISEMENT
“Kalau saya selalu berpikir positif, sekali lagi namanya silaturahmi itu hal baik. Kontestasi, kompetisi, sudah selesai. Waktunya bermaaf-maafan, bergandengan tangan memajukan Indonesia,” kata dia.
Melarang Silaturahmi
Gibran merasa heran dengan sikap Hasto. Salah satunya saat mengklarifikasi video pertemuan Jokowi dengan Megawati di momen Lebaran. Hasto bilang video itu tidak benar, pertemuan itu tidak pernah ada.
Gibran mengatakan seharusnya silaturahmi tidak boleh dilarang.
“Silaturahmi kok dilarang. Silaturahmi untuk tujuan baik ya harusnya diperbolehkan. Dalam suasana Lebaran. Silaturahmi hal baik seharusnya tidak dilarang,” kara Gibran di Balai Kota Solo, Rabu (17/4).
Wali Kota Solo ini menyebut, jika pertemuan keduanya terjadi, maka kader PDIP akan senang.
“Ya pasti, warga, kader PDIP pasti sangat senang sekali (Mega bertemu Jokowi). Kalau Ibu Mega memberikan izin bertemu ya. Ya nanti tunggu saja,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT