Maret 2020, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memprediksi industri penerbangan bakal merugi USD 63–113 miliar dolar AS. Tak sampai sebulan, IATA meralat pernyataan mereka dan menyebutkan bahwa ratusan maskapai penerbangan di seluruh dunia butuh 200 miliar dolar AS agar bisa bertahan.
Maskapai berpengaruh lain di Asia seperti Cathay Pacific, Singapore Airlines, dan Thai Airways, tak lepas dari gulungan gelombang pandemi. Ketiganya mencatatkan kerugian terburuk sepanjang sejarah dan perlu dibantu pemerintah masing-masing agar selamat dari krisis.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814