Lipsus - Garuda Tak Lagi Perkasa- Coverstory

Agar Garuda Tetap Mengudara

14 Juni 2021 12:07 WIB
·
waktu baca 5 menit
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Garuda Indonesia tak sendiri dihantam krisis. Sejak pandemi COVID-19 menyerang pada 2020, sektor penerbangan merupakan salah satu industri yang paling parah terdampak. Tentu tak cuma di Indonesia, tapi di dunia.
Maret 2020, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memprediksi industri penerbangan bakal merugi USD 63–113 miliar dolar AS. Tak sampai sebulan, IATA meralat pernyataan mereka dan menyebutkan bahwa ratusan maskapai penerbangan di seluruh dunia butuh 200 miliar dolar AS agar bisa bertahan.
Maskapai berpengaruh lain di Asia seperti Cathay Pacific, Singapore Airlines, dan Thai Airways, tak lepas dari gulungan gelombang pandemi. Ketiganya mencatatkan kerugian terburuk sepanjang sejarah dan perlu dibantu pemerintah masing-masing agar selamat dari krisis.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
check
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
check
Bebas iklan mengganggu
check
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
check
Gratis akses ke event spesial kumparan
check
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten