Agung Laksono Minta Gakum Kosgoro 1957 Bantu Reformasi Hukum

1 April 2023 18:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kosgoro 1957 yang merupakan organisasi sayap Golkar membuka Musyawarah Besar (Mubes) Gerakan Advokasi dan Hukum (Gakum). Ketua Majelis Penasihat Kolektif (MPK) Kosgoro 1957 Agung Laksono mengatakan Gakum Golkar harus membantu reformasi hukum Indonesia agar adil bagi seluruh lapisan.
ADVERTISEMENT
"Gakum ini tidak saja berhenti di tempat ini tapi kemudian turut serta membantu hukum di negeri ini, turut serta mensukseskan reformasi di bidang hukum karena itu amanat bangsa. Kita harap hukum tidak hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Tapi tajam ke bawah dan juga tajam ke atas," kata Agung di Hotel Merlynn, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4).
Agung mengatakan, Kosgoro memiliki fungsi dan peran yang berbeda dengan ormas lain di masyarakat. Ia menuturkan Kosgoro memiliki visi yang mendalam.
"Mari kita berpikir lebih mendalam tentang keberadaan ormas, tidak saja dihiasi dengan berbeda baju seragam. Tetapi kita mempunyai fungsi dan peranan yang berbeda di masyarakat," kata Agung.
Ia menyebut perbedaan Kosgoro dengan ormas lain karena mampu menghadirkan kader partai yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
"Kita juga turut melahirkan kader-kader bangsa walaupun dititipkan lewat Partai Golkar, walaupun dititipkan melalui partai-partai lain dari ormas yang lain, tapi kita adalah kepada Partai Golkar," ujarnya.
Lebih lanjut, Wantimpres Presiden Jokowi itu menambahkan Kosgoro bukan ormas yang dibuat hanya untuk kumpul-kumpul semata.
"Jadi ada misi yang diemban, beda dengan ormas yang sedikit bergaya, ya, hanya paguyuban kumpul-kumpul, kita punya misi yang mendalam. Tidak semua ormas sama, ada ormas-ormas yang mempunyai misi, yang mempunyai cita-cita, dan peran yang strategis di masa depan. Dan itu tidak bisa mungkin tidak tercover oleh partai. Tidak terjangkau oleh partai, ada ormas-ormas, oleh karena itu, dari ratusan ribu ormas itu, dipilah pilih kemudian hari, agar ada ormas yang punya peranan-peranan tersebut," tandasnya.
ADVERTISEMENT