Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Putra Amien Rais, Ketua DPP PAN Mumtaz Rais, mengkritik keras keinginan ayahnya untuk membentuk partai baru. Bahkan, Mumtaz bernazar akan berenang dari Pantai Kapuk ke Labuan Bajo jika partai yang kemungkinan diberi nama PAN Perjuangan ini terbentuk.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, salah satu pencetus PAN Reformasi, Agung Mozin, menilai apa yang dilakukan oleh Mumtaz Rais adalah hal yang memalukan. Menurutnya, hal ini merupakan potret kecil dari elite partai lama yang cemas.
"Apa yang dilakukan Mumtaz Rais sebagai ketua OKK PAN sungguh sangat memalukan, karena apa yang dia lakukan itu adalah sebuah potret kecil dari sebagian besar elite partai lama yang bukan hanya cemas dan panik, tapi menunjukkan sikap yang tidak terpuji," kata Agung kepada kumparan, Kamis (3/9).
Agung juga menyayangkan sikap Mumtaz yang terkesan menyerang ayahnya. Hal tersebut juga tidak sesuai dengan adab di masyarakat yang religius.
"Sehingga dapat kita nilai bahwa Mumtaz yang menjadi ketua OKK DPP PAN begitu tega memperlakukan orang tuanya seperti itu, apalagi hanya orang-orang yang berstatus sebagai kader PAN," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga mempertanyakan, apakah sikap sikap buruk tersebut bisa ditoleransi oleh elite PAN sendiri. Agung menduga, sikap tersebut tidak bisa dihentikan karena ada kecemasan berlebihan atas hadirnya PAN Reformasi .
"Pertanyaan saya mengapa kami dan Pak Amien Rais yang membentuk partai baru kemudian kalian yang repot? Semoga dengan komentar ini segera menghentikan sikap ugal-ugalan seorang anak kepada ayah kandungnya sendiri," pungkas Agung.
Sebelumnya, Mumtaz menilai parpol baru Amien Rais ini tidak akan pernah terwujud. Menurut Mumtaz, PAN Reformasi tidak akan terbentuk karena tidak ada satu pun anggota DPR /DPRD Fraksi PAN atau kepala daerah PAN yang ikut bergabung membentuk partai tersebut.
"Kado pahit? Justru kado yang nasgitel, panas, legi lan kenthel (kado panas, manis, dan kental). Mengapa? Karena PAN Reformasi ini, alih-alih akan terbentuk dan dideklarasikan, malah ada yang nyungsep sebelum tumbuh," ujar Mumtaz kepada wartawan, Senin (31/8).
ADVERTISEMENT
"Lihatlah, tidak ada satu pun anggota dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana. Kenapa? Karena mereka semua sibuk bekerja, bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai," lanjut Mumtaz.
Bahkan, Mumtaz memiliki nazar jika PAN Reformasi itu terbentuk, ia akan berenang dari Pantai Kapuk hingga Labuan Bajo, NTT.
"Kalau memang PAN Halusinasi (baca: PAN Reformasi) ini sampai beneran terbentuk dan diisi oleh seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1.500-an, maka saya sebagai KETUA POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini, akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away, persembahan dari saya," kata dia.
**
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
ADVERTISEMENT