Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Agus dan Sylvi Lebih Agresif pada Debat Ketiga
11 Februari 2017 6:27 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT

Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni tampak lebih agresif pada saat debat ketiga Pilgub DKI malam ini. Serangan-serangan tajam dilontarkan keduanya kepada lawan-lawannya.
ADVERTISEMENT
Agus dan Sylvi silih berganti melontarkan kritik-kritik tajam baik kepada Anies-Sandi maupun Ahok-Djarot.
Salah satu bentuk serangan Sylvi yang paling tajam ditujukan kepada Ahok. Bagi Sylvi, Ahok bukan figur ideal yang bisa memimpin semua generasi, terlebih generasi perempuan.
"Masyarakat luas ikut menyaksikan (peristiwa 2015, -red) karena sudah viral. Pertanyaannya gimana bisa menurunan tingkat kekerasan terhadap perempuan padahal gubernur tersebut sebagai pelaku kekerasan?' beber Sylvi di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2).

Peristiwa yang dimaksud Sylvi terjadi pada tahun 2015. Saat itu Ahok memarahi dua orang-orang ibu yang disebut menyelewengkan penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Sylvi menambahkan, berdasarkan data Komnas Perempuan tahun 2015 ke 2016 ada peningkatan kekerasan terhadap perempuan di Jakarta. Salah satu penyebabnya menurutnya adalah tak ada keteladanan dari seorang pemimpin.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Sylvi juga menyerang Ahok soal kurangnya kepedulian kepemimpinan mereka terhadap penyandang disabilitas.
"Kita bicara tentang disabilitas, simpel aja deh ada nggak sih di kantor Balai Kota yang namanya (penyandang) disabilitas bekerja?," ungkap Sylvi sambil tersenyum nyinyir.
Sementara itu, Agus menilai tak semua warga Jakarta di bawah kepemimpinan Ahok yang tak bahagia. Misalnya, untuk kaum perempuan dan penyandang disabilitas.
"Jakarta adalah kota yang sangat tidak ramah terhadap disabilitas dan juga terhadap transportasi, pendidikan dan pekerjaan. Per hari ini ada 500.000 penyalahgunaan narkoba di Jakarta tertinggi di Indonesia," ucapnya.

Agus juga menyindir karakter Ahok yang keras. Menurutnya, karakter pemimpin yang dibutuhkan warga Jakarta adalah tegas bukan keras atau kasar.
ADVERTISEMENT
"Kalau ditanya apa kelebihan pasangan calon nomor urut dua, saya menjawabnya Pak Basuki lugas menyampaikan apa yang dipikirkan. Tapi harus dibedakan antara lugas dan kasar," ujar Agus.
Kondisi ini menurut Agus justru berpotensi memecah belah warga. Sebab tak semua warga dapat menerima karakter keras Ahok.
"Terlalu banyak data yang menunjukkan kegagalan pemerintah saat ini, masih bisa diperbaiki. Tapi memperbaiki karakter sangat sulit, kekerasan pemimpin atas warganya tidak bisa diterima, yang memecah belah kebhinnekaan sangat berbahaya," katanya.
Di dua debat sebelumnya, Agus dan Sylvi relatif lebih kalem. Dalam debat kedua, momen serangan yang paling diingat mungkin salah satunya adalah ketika Sylvi menyebut Ahok pemimpin yang tak dekat dengan RT dan RW.
ADVERTISEMENT
Momen lain adalah saat keduanya menyerang Ahok-Djarot soal penggusuran. Keduanya kerap melontarkan serangan tersebut saat debat pertama dan kedua.
Agus juga sempat menyindir Ahok soal kemacetan dan banjir.