Agus Subiyanto: Konflik Bersenjata dan Perang Terbuka Bisa Terjadi Kapan Saja

13 November 2023 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto menyapa wartawan saat tiba di Gedung DPR didampingi Panglima TNI Laksmana Yudo Margono, KSAL TNI, Laksamana TNI Muhammad Ali,  KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto menyapa wartawan saat tiba di Gedung DPR didampingi Panglima TNI Laksmana Yudo Margono, KSAL TNI, Laksamana TNI Muhammad Ali, KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) untuk menjadi Panglima TNI di DPR RI hari ini, Senin (13/11).
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya di hadapan pimpinan dan anggota Komisi I DPR, Agus mengatakan dengan situasi geopolitik saat ini, perang terbuka bisa terjadi kapan saja.
“Bila kita melihat di belahan bumi yang lain saat ini mereka sedang hidup dalam situasi perang yang mencekam penuh dengan tekanan dan ribuan nyawa menjadi korban. Bahkan hingga saat ini perang Rusia-Ukraina dan konflik Israel-Palestina belum juga menunjukkan tanda-tanda akan berakhir,” kata Agus.
“Hal tersebut patut menjadi renungan kita bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara mana pun,” imbuhnya.
KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto tiba di Gedung DPR, Senin (13/11). Foto: Zamachsyari/kumparan
Agus mengutip pepatah Latin yang berbunyi “si vis pacem, para bellum”. Pepatah tersebut merupakan adagium yang terkenal di dalam bidang pertahanan yang artinya adalah jika menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang.
ADVERTISEMENT
Namun, di sisi lain, Agus mengingatkan kesiapan itu juga harus ditunjang dengan sistem persenjataan dan pertanahan yang tidak bisa dibangun secara singkat.
“Sistem persenjataan dan pertahanan negara itu tidak dapat dibangun dalam waktu singkat setahun atau dua tahun tetapi harus direncanakan dan disiapkan dalam jangka panjang,” ucapnya.
“Apa yang kita bangun dan rencanakan sekarang adalah untuk kesiapan pada satu atau dua dekade mendatang,” pungkasnya.