Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Agustiani Tio Ngaku Ditawari Rp 2 M untuk Beri Kesaksian, KPK: Lapor Bila Benar
12 Februari 2025 12:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
KPK mempersilakan Agustiani Tio untuk melaporkan perihal pengakuannya ditawari uang Rp 2 miliar oleh orang misterius. Dalam sidang praperadilan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Tio mengaku ditawari uang untuk memberikan keterangan terkait kasus itu.
ADVERTISEMENT
Tio merupakan mantan terpidana kasus suap Harun Masiku. Kini dia berstatus saksi dalam pengembangan perkara tersebut yang menjerat Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
"KPK mempersilakan Saudari Agustiani Tio untuk melaporkan kepada KPK atas dugaan tersebut bila memang benar," kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika saat dihubungi, Rabu (12/2).
Adapun dalam sidang praperadilan, Tio mengaku sempat ditawari uang Rp 2 miliar untuk menyesuaikan keterangan di KPK terkait perkara dugaan korupsi Hasto. Dia mengaku ditawari oleh orang misterius.
Mulanya, Tio di hadapan hakim menjelaskan bahwa dia mendapatkan panggilan pemeriksaan dari KPK pada Desember 2024 lalu. Karena tak bisa memenuhi panggilan tersebut, ia meminta penundaan pemeriksaan menjadi 6 Januari 2025.
Di sela penundaan itu, Agustiani mengaku dihubungi oleh seseorang tak dikenal. Awalnya orang tak dikenal itu meminta untuk bertemu Tio secara langsung.
ADVERTISEMENT
"Dia kemudian bilang minta saya untuk bicara yang sesungguhnya, untuk bicara yang sejujurnya. Tapi kemudian ada iming-iming yang dia bilang, 'ada lah nanti tenang untuk ekonominya Bu Tio'," ungkap Tio di persidangan.
"Maksudnya di iming-imingi dijanjikan sejumlah uang begitu?" tanya pengacara Hasto, Johanes Tobing.
"Iya. Jadi uang tapi untuk memperbaiki ekonominya Bu Tio. Tapi tidak hanya berhenti di uang itu saja, bahwa ekonominya pokoknya kembali lagi seperti dulu lagi lah," jelas Tio.
Namun Tio tak begitu saja menerima tawaran dari sosok lelaki yang tak dikenalnya itu. Ia mengaku, selama ini telah memberikan keterangan yang sebenarnya ke KPK.
"Karena laki-laki, saya panggilnya Mas saat itu. 'Maaf Mas, saya ini sudah menceritakan yang sejujurnya dan sesungguhnya. Saya tinggal nanti menunggu kalau KPK memanggil saya nanti ketemu, kalau saya tahu saya pasti akan jawab jujur kok. Saya pasti akan menjawab yang sesungguhnya'. Jadi saya bilang gitu sehingga transaksi itu tidak pernah terjadi," paparnya.
ADVERTISEMENT
Johanes lalu kembali mengkonfirmasi soal apa saja yang ditawarkan pria misterius itu kepadanya.
"Artinya dijanjikan sejumlah uang ya?" tanya Johanes mengkonfirmasi.
"Uang dan perbaikan ekonomi," jawab Tio.
"Boleh tahu berapa jumlah uangnya?" tanya Johanes lagi.
"Ya sekitar Rp 2 miliar," beber Tio.